Air Terjun Batu Dinding di Kampar, Tempat Rehat yang Sejuk dan Menenangkan Minggu, 28/03/2021 | 09:24
KAMPAR - Air Terjun Batu Dinding bagian dari 300 hektar kawasan Hutan Larangan Adat Kenegerian Tanjung Belit, Desa Lipatkain, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Lokasi untuk rehat yang sejuk dan menenangkan, bagi mereka pecinta wisata alam.
Memang tidak mudah untuk sampai ke lokasi wisata inki tetapi cukup dekat dengan objek wisata lainnya, yaitu Tugu Equator alias Tugu Katulistiwa serta Istana Kerajaan Gunung Sahilan yang merupakan objek wisata sejarah. Dari pusat Kota Pekanbaru sekitar 72 km dan dapat ditempuh 3 jam perjalanan.
Selain itu, perjalanan menuju ke lokasi kita disuguhi dengan pemandangan alam yang menyejukkan mata, hijaunya pepohonan berlatar belakang bebukitan, hamparan sawah, perkampungan penduduk serta Sungai Subayang yang lebarnya mencapai 25 meter.
Di Desa Tanjung Belit wisatawan dapat memilih dua alternatif untuk melanjutkan perjalanan, dengan berjalan kaki atau menyeberangi Sungai Sebayang. Jika berjalan kaki, maka harus menitipkan kendaraan ke rumah warga dengan membayar ongkos parkir sebesar Rp 3.000 - Rp 5.000 untuk motor dan Rp.10.000 untuk mobil.
Tetapi jika memilih melanjutkan perjalanan dengan menyeberangi Sungai Sebayang, wisatawan dapat menyewa perahu pompong dengan tarif Rp.10.000 - Rp.15.000 perorang. Jika perjalanan melalui jalur darat yang ditempuh dengan berjalan kaki butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di lokasi, perjalanan menggunakan jalur sungai butuh waktu sekitar 45 menit.
Sampai di lokasi, wisatawan sudah bisa mendengarkan suara gemuruh air terjun dari kejauhan dan bertemu dengan papan kayu beratap seng yang bertuliskan “Selamat Datang di Areal Objek Wisata Batu Dinding”.
Sejenak kita bisa menikmati keindahan air terjun ini yang masih alami, dikelilingi pepohonan hijau yang serta batu-batu kali yang menghiasi kolam alam dan aliran sungai yang tenang, jernih dan menenangkan hati dan pikiran.
Air terjun ini tidak seberapa tinggi sehingga kolam alam yang terbentuk di bawahnya juga tidak seberapa dalam dan aman untuk dipakai mandi. Bahkan mandi langsung di bawah curahan airnyapun tidak membahayakan. Airnya sangat jernih, sehingga ikan-ikan kecil yang berenang di dasar kolam dan di dasar sungai, dapat dilihat dengan jelas.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, air yang memancar dari sela-sela batu pada air terjun ini dapat membuat awet muda. Entah iya entah tidak. Itu tergantung kepercayaan masing-masing. Yang pasti, air dari sela bebatuan tersebut sejuk dan murnim belum tercemar apa-apa.***/zi/int