Tim Basarnas Lanjutkan Pencarian Korban Hilang Bencana Galodo Sumbar Minggu, 19/05/2024 | 14:49
Galodo Sumbar
BNEWS -Tim Basarnas melanjutkan pencarian terhadap 11 korban hilang saat bencana banjir bandang lahar dingin atau galodo di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). Tetapi lumpur menjadi kendala tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban hilang.
Selain itu, masih seringnya turun hujan dan banyaknya material sisa banjir, juga menjadi kendala operasi pencarian terhadap korban.
Banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah di Sumbar seusai hujan deras pada Sabtu dan Minggu (11-12/5/2024). Daerah yang terdampak antara lain, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang
Banjir bandang terparah terjadi di Agam dan Tanah Datar, Sabtu (18/5/2024) malam. Banjir bandang di dua kabupaten itu dipicu banjir lahar hujan dari material erupsi Gunung Marapi.
Menurut Kedeputian Bidang Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Komaeny, Minggu (19/5/2024), pihaknya menurunkan beberapa sektor tim SAR gabungan untuk mencari korban yang belum ditemukan.
”Dua sektor diturunkan di Agam dan empat sektor di Tanah Datar. Satu sektor juga diturunkan di daerah aliran Sungai, Batang Anai, Padang Pariaman ditambah satu sektor untuk pencarian di Kabupaten Sijunjung,” kata Komaeny.
Tim gabungan juga menurunkan kamera drone thermal untuk menentukan lokasi pencarian. Tujuannya agar tim pencari di lapangan aman dalam melakukan pencarian korban.
”Sekarang kami sedang melakukan pencarian 11 orang dengan titik pencarian Padang Gantiang, Parambahan, 5 Kaum, Panti Jao, Tanjung Ameh, Lembah Anai, Sijunjung, Sungai Batang Anai, Pandai Sikek, dan Sungai Pua Agam,” ujarnya.
Data kantor SAR Padang menyebutkan, jumlah korban meninggal akibat bencana di Sumbar hingga Sabtu (18/5/2024) malam sebanyak 61 orang.
”Data sementara, ada 11 korban yang masih dicari (sebagian besar di Tanah Datar). Sejauh ini, kendala di lapangan, cuaca saat pencarian sering tiba-tiba hujan. Juga tingginya lumpur dan material yang dibawa banjir bandang,” ujar Komaeny.**/syf