" Wabup Pasaman Minta Persoalan Stunting Dijadikan "Musuh Bersama" Kamis, 02/11/2023 | 20:34
Wabup Pasaman foto bersama dengan pemateri
BNEWS - Wakil Bupati (Wabup) Pasaman, Sabar AS, meminta persoalan stunting (gagal tumbuh pada anak) dijadikan sebagai "musuh bersama" semua elemen masyarakat yang ada di daerah tersebut.
"Dengan cara pandang dan sikap yang sama, diharapkan semua pihak memiiiki kepedulian yang sama pula," kata Wabup saat acara diseminasi lintas program lintas sektor untuk publikasi data stunting di Lubuk Sikaping, Kamis (2/11/2023).
Selain dihadiri sejumlah stake holder terkait di lingkup Pemkab Pasaman, juga tampak hadir perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dan Dakhlan Choeron SKM MKM dari Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Diakui Wabup Pasaman, untuk kondisi terakhir angka stunting di Pasaman masih tergolong tinggi, yaitu mencapai 28,9 persen. Sementara Presiden Jokowi menargetkan angka stunting hanya tersisa sebesar 14 persen saja.
Kendati demikian, menurut Sabar AS, kalau semua pihak sudah satu persepsi dalam memandang dan menangani persoalan stunting, ia yakin pada tahun 2024 mendatang target kasus stunting yang tersisa 14 persen sebagaimana instruksi Presiden Jokowi bisa dicapai.
Kuncinya, menurut Sabar, semua pihak di Pasaman harus punya persepsi dan sikap yang sama dalam memandang persoalan stunting. Persepsi dan sikap yang sama itu, menurutnya, antara lain dengan menempatkan persoalan stunting sebagai 'musuh bersama.'
Dengan cara seperti itu, menurut Sabar, pada gilirannya semua elemen ikut ambil bagian dalam penanganan stunting. OPD terkait satu misal, menurut Sabar, akan melakukan action yang diperlukan untuk menekan angka stunting.
"Termasuk pemerintahan kecamatan dan pemerintahan nagari akan ikut ambil bagian sesuai dengan kompetensi yang dimiliki," ujarnya.
Apalagi pemerintahan nagari, kata Sabar, merupakan ujung tombak pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Tidak terkecuali, menurut Wabup, masyarakat juga akan ikut ambil bagian dalam penanganan stunting. "Kalau sudah demikian halnya, Pasaman yang bebas stunting akan bisa diwujudkan pada waktunya," kata Wabup Sabar.
Makanya, menurut mantan anggota DPRD Sumbar itu, penanganan kasus stunting juga memerlukan komitmen yang kuat, kebersamaan yang teruji, kepedulian yang tinggi, dan langkah kongkret yang terukur.
"Yang terpenting tentu langkah kongkret," tambahnya. Semua action dan program yang telah dirumuskan untuk menekan stunting, kata Sabar, mesti segera ditindaklanjuti agar hasilnya juga bisa segera diperoleh.**/spa