BNEWS - Sejatinya setiap manusia pernah melakukan kesalahan, melakukan dosa, entah itu dosa kecil atau pun dosa besar. Tetapi manusia yang baik juga punya niat meninggal dalam keadaan bersih, meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah.
Persoalannya, bagaimana jika sudah terlanjur terjerumus ke dalam kesalahan? Ke dalam dosa? Apa masih ada kesempatan untuk menjadi baik? Apa ada kesempatan untuk kembali ke jalan Allah? Jawabnya ada. Caranya dengan bertaubat
Allah telah menjanjikan, bahwa Allah SWT Maha Pengampun bagi siapa saja yang ingin bertaubat kepada-Nya, seperti tertera dalam Alquran, surat Az Zumar ayat 53.
"Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Artinya, jika telah terlanjur melakukan dosa, segeralah bertaubat dan kembali kepada Allah SWT. Manusia bisa bertaubat dengan melaksanakan shalat taubat.
Rasulullah SAW juga menyarankan untuk melaksanakan shalat taubat ketika benar-benar ingin bertaubat. Amalan sunnah ini bisa melebur dosa-dosa yang telah lalu, dan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT.
Tentu saja setelah melakukan shalat taubat hidup kita benar-benar terus diupayakan naik, sesuai tuntunan dari Rasullullah SAW. Bagaimana tata cara shalat taubat, niat dan bacaannya? Berikut tuntunannya.
Niat Shalat Taubat
Shalat taubat merupakan shalat yang disunnahkan berdasarkan kesepakatan empat madzhab. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Bakr Ash Shiddiq, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.”
Kemudian Rasulullah SAW membaca surat Ali Imran ayat 135, yang artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
Sebelum melafalkan bacaan niat shalat taubat, pastikan bahwa shalat taubat datang dari hati, harus menghadirkan keinginan untuk bertaubat dari dalam hati.
Kemudian bacaan niat shalat taubat, cukup diucapkan dalam hati:
Artinya: 'Saya niat shalat sunah taubat dua rakaat karena Allah."
Tata Cara Shalat Taubat
Melaksanakan shalat taubat sama seperti shalat sunnah lainnya, dapat dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Tetapi boleh juga melaksanakannya sebanyak empat rakaat atau enam rakaat.
Melaksanakan shalat taubat juga lebih baik dilakukan sendirian, karena shalat sunnah ini termasuk shalat nafilah, yang tidak disyariatkan untuk dilakukan secara berjemaah.
Seperti shalat wajib, saat hendak melaksanakan shalat taubat didahului dengan bersuci. Disunnahkan untuk melakukan mandi besar terlebih dahulu.
Urutan tata cara shalat taubat:
1. Membaca niat 2. Lalu, takbiratul ihram. 3. Membaca doa iftitah. 4. Membaca Al-Fatihah. 5. Membaca surat dari Alquran. 6. Rukuk (membaca tasbih saat rukuk sebanyak tiga kali). 7. I’tidal (membaca doa I’tidal). 8. Sujud (membaca tasbih saat sujud sebanyak tiga kali). 9. Duduk di antara dua sujud (membaca ‘robbighfirlii warhamnii…’) 10. Sujud kedua (membaca tasbih sujud tiga kali). 11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10. 12. Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir). 13. Salam. 14. Berdoa untuk memohon ampunan.
Doa Usai Shalat Taubat
Setelah melaksanakan shalat taubat, kita bisa membaca:
Artinya: "Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya."
Bacaan ini disarankan dibaca sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati.
Kemudian baca doa shalat taubat seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
"Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana 'abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatha'tu, audzubka min syarrima shana'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta"
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janji-Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."
Artinya: "Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang senantiasa hidup dan mengawasi. Saya memohon taubat kepada-Nya sebagaimana taubatnya hamba yang zalim yang berdosa, tidak memiliki daya upaya untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti."
Demikianlah Allah janjikan bahwa Dia Maha Mengetahui dan Maha Mengampuni, bagi umatNya yang mau bertaubat dan berserah diri. Bergegaslah, sebelum nyawa kembali kepadaNya.**/zie/berbagai sumber