Penyebab Banjir, BARA-JP Minta Pemkab Rohil Normalisasi Sungai Desa Rabu, 12/01/2022 | 18:04
Sungai navigasi tertutup rumput
BNEWS - Koordinator Barisan Relawan Jalan Perubahan ( BARA-JP) Rokan Hilir (Rohil), meminta Pemerintah Kabupaten untuk melakukan normalisasi sungai di beberapa Desa, seperti Desa Bantaian Baru, Desa Lenggadai Hilir, Desa Lenggadai Hulu, Labuhan Tangga Besar dan Labuhan Tangga Kecil.
Hal ini mengingat desa-desa tersebut sering banjir dan tergenang saat hujan datang, karena terjadi pendangkalan sungai disekitarnya oleh sedimen lumpur dan sampah.
"Topografi sebagian desa tersebut relatif datar dan merupakan areal gambut. Jika hujan datang akan mengakibatkan banjir dan menggenangi perkampungan," kata Jarian, kordinator BARA-JP, Rabu (12/1/2022).
Menurut Jarian, sedimentasi lumpur dan sampah telah mengakibatkan terjadi pendangkalan sungai, seperti di Sungai Navigasi di Desa Bantaian Baru dan Sungai Siang yang mengitari Desa Labuhan Tangga Besar dan Labuhan Tangga Kecil .
"Dari pengamatan kami telah terjadi pendangkalan dan drainase cukup buruk, akibatnya sungai tidak mampu menampung debit air dari selokan atau parit tertier. Jika hujan turun sebentar saja maka rumah dan halaman penduduk menjadi tergenang," sebut Jarian.
Jarian menambahkan, selain itu tata kelola sungai yang kurang baik, dimana rumah-rumah penduduk menjorok ke arah sungai, dikhawatirkan kedepannya untuk normalisasi sungai akan mengalami kendala.
Menurutnya, peran Penghulu dan Camat sangat diperlukan, sebab dengan tidak adanya tata kelola sungai yang baik akan mengakibatkan lingkungan hidup yang kurang baik, perumahan menjadi kumuh dan mengakibatkan timbulnya penyakit seperti penyakit malaria dan gatal gatal.
"Kami mengharapkan peran Penghulu dan Camat untuk mengusulkan normalisasi sungai dan tata kelola yang baik," katanya.
Sementara itu Sunar, salah seorang warga yang tinggal di Blok B desa Bantaian menyampaikan bahwa selama ini warga sangat terganggu akibat selalu banjir disaat hujan.
"Sungai sekitar cepat sekali meluap padahal hujan baru turun sebentar, kemungkinan karena sungai sudah dangkal oleh sampah dan sudah ditumbuhi rumput tebal. Sawit kami ada yang mati akibat tergenang air sampai berbulan bulan," katanya.
Sunar dan masyarakat berharap pemerintah segera mengeruk sungai supaya air dapat mengalir.**/fik