Hasil Survei, Susi Pudjiastuti dan Tri Rismaharini Capres Perempuan 2024 Terlayak Minggu, 23/05/2021 | 22:55
Susi Pudjiastuti
BNEWS - Muncul dua nama hasil survei Lembaga Survei Akar Rumput Stratejik Konsulting (ARSC) tentang sosok perempuan yang layak menjadi calon presiden Indonesia tahun 2024. Mereka adalah Susi Pudjiastuti dan Tri Rismaharini.
Susi Pudjiastuti adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkang Tri Rismaharini adalah Menteri Sosial (Mensos).
Hasil survei ARSC, Susi Pudjiastuti menjadi yang paling tinggi dengan persentase 24,21, menyusul Risma dengan 17,66 persen koresponden menilai laik jadi Capres.
Sementara peringkat ketiga diisi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 11,07 persen, lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani 10,00 persen dan Ketua DPR Puan Maharani sebanyak 4,01 persen.
Menurut Peneliti ARSC, Bagus Balghi, ada juga sosok Yenny Wahid, Megawati Soekarno Putri, Ida Fauziyah, dan Iriana Joko Widodo, yang mendapatkan hasil survei di bawah empat persen.
Metode survei ini sendiri dilakukan dengan wawancara melalui telepon dengan memanfaatkan database responden yang dimiliki ARSC, yang sebelumnya dibentuk dengan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling, dengan memperhatikan proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
"Wawancara by phone karena sedang Pandemi Covid-19," kata Bagus.
Survei ini mengambil sampel 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Dengan melibatkan 19 enumerator atau interviewer.
Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel adalah 13 hari dengan rata-rata tiap enumerator mendapatkan 5 orang responden per hari dengan estimasi waktu 8 jam per hari. Oleh karena itu, tiap 1 responden rata-rata diwawancarai selama 1,6 jam.
Adapun Margin of error survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 26 April-8 Mei 2021 melalui telepon. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
"Total dari responden sekitar 60 persen adalah pemilih muda, hal ini juga menggambarkan populasi pemilih nasional saat ini," kata Bagus.**/ara