Berkabarnews.com, Pekanbaru - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UNRI) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, Kamis (14/8/2025). Aksi ini dilakukan untuk meminta kejelasan pencairan beasiswa dari Pemprov Riau.
Selain itu massa demo juga menuntut perbaikan fasilitas dan infrastruktur dilingkungan kampus UNRI serta mengkritisi kehadiran peradilan militer di lingkungan kampus Universitas Riau (UNRI) yang dianggap berpotensi membawa dampak sosial yang sangat merugikan masyarakat dan civitas akademika.
Mahasiswa menilai militer berpotensi mengalami intimidasi, sehingga membuat ruang ketakutan yang mengikis semangat demokrasi dan partisipasi aktif dalam kehidupan kampus.
"Kampus yang seharusnya menjadi ruang terbuka untuk diskusi dan pengujian ide, berisiko berubah menjadi tempat dengan atmosfer ketakutan dan pengawasan militer," kata Muhammad Azhari.
Dalam aksinya, mahasiswa juga membawa spanduk dan poster berisi kritik terhadap kinerja pemerintah provinsi Riau. Tuntutan yang mereka suarakan juga tentang penanganan karhutla yang setiap tahun berulang di Riau. Massa aksi menilai pemerintah provinsi tidak memiliki komitmen kuat dalam mengatasi karhutla.
Menurut mereka, kebakaran lahan yang terjadi berulang kali bukan hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat. Mereka menuntut tindakan tegas terhadap perusahaan atau pihak yang terbukti membakar lahan.
Mahasiswa bertahan di lokasi sambil terus meneriakkan yel-yel perlawanan. Mereka menyatakan tidak akan membubarkan diri sebelum ada pejabat tinggi pemerintah provinsi yang datang dan memberikan jawaban atas tuntutan yang disampaikan..**/ald