Stadion Utama Riau di Pekanbaru akan Disulap Jadi Kawasan Bisnis Kamis, 19/06/2025 | 13:38
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Stadion Utama Riau yang terletak di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, yang dibangun untuk digunakan dalam perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII pada 2012 lalu, kondisinya saat ini nyaris terbengkalai dan tidak difungsikan secara optimal.
Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw dan anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat melakukan kunjungan kerja dan melihat kondisi stadion tersebut hari ini, Kamis (19/6/2025). Kunjungan ini dalam rangka membahas rencana yang akan diterapkan untuk stadion ini.
“Selama ini stadion ini baru digunakan dua kali untuk event besar, yaitu saat pertandingan Indonesia melawan Singapura dan saat PON ke-18. Selebihnya belum dimanfaatkan secara optimal dan tidak terawat,” kata Gubri.
Melalui kunjungan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ingin mengubah wajah stadion menjadi lebih hidup dan produktif. Gubri menyampaikan rencana pengembangan stadion menjadi kawasan bisnis dan industri olahraga, dengan dukungan dari Komisi V DPR RI dan Kementerian PUPR.
“Kami ingin stadion ini tidak hanya menjadi venue olahraga, tapi juga kawasan bisnis yang hidup. Karena olahraga harus masuk dalam dunia industri agar bisa memberi nilai dan arti yang nyata bagi pembangunan daerah,” ujar Abdul Wahid.
Menurut Gubri, lokasi stadion sangat strategis. Apalagi di kawasan sekitar kini tengah dibangun rumah sakit jantung dan otak, yang diyakini akan menjadi daya tarik baru. “Tapi kita ingin Stadion Utama Riau ini fungsional terlebih dahulu, sambil jalan nanti baru dibikin skala bisnisnya,” ujar Wahid.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw menyambut baik gagasan tersebut. Ia menilai, stadion yang sudah lama terbengkalai itu memang perlu diberdayakan kembali agar tidak menjadi beban, melainkan aset bagi masyarakat.
“Kami datang untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya ya bagaimana merubah stadion yang megah, namun terbengkalai ini agar dapat diberdayakan kembali,” katanya.
Ia sepakat bahwa pendekatan industri dan bisnis penting dalam pengelolaan infrastruktur olahraga. Sebab menurutnya, untuk memajukan dunia olahraga, memerlukan biaya yang besar.
“Kalau olahraga tidak masuk ke dunia bisnis, akan sulit berkembang karena butuh biaya besar. Dengan menjadikannya kawasan bisnis, masyarakat bisa berolahraga sekaligus berekreasi,” ujar Robert.**/ian