Akui Kesalahan, Ketua Aliran Sesat Bersedia Dibimbing MUI Pandeglang Sabtu, 13/03/2021 | 17:00
PANDEGLANG - Tim Bakor Pakem Kabupaten Pandeglang, Kadinsos Pandeglang, Kapolres Pandeglang, Dandim 06/01 Pandeglang dan Ketua MUI Pandeglang, menggelar rapat koordinasi terkait dengan adanya aliran sesat atau menyimpang, Balaka Suta dari Hakekok.
Rakor tersebut merupakan tindak lanjut terkait 16 orang warga yang ditangkap Polres Pandeglang saat menggelar ritual mandi bersama tanpa busana di tengah perkebunan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Diduga mereka tengah melakukan ritual kepercayaan tertentu.
Saat ditemui, Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang, Suwarno, menyampaikan bahwa terhadap ke 16 orang tersebut akan dilakukan pembinaan.
"Tadi pagi saya dengan Kapolres beserta dengan Pak Dandim Pandeglang telah melakukan pertemuan dengan para tokoh di Cigeulis. Pertemuan saya dengan para unsur terkait untuk membicarakan dan antisipasi hal - hal yang tidak diinginkan," ujarnya. Sabtu (12/03/2021).
Dari hasil pertemuan tersebut katanya, ada beberapa hal yang akan dilakukan dalam membimbing para pengikut yang salah, salah satunya dengan cara mengalokasikan mereka ke tempat singgah ataupun ke Cidahu agar mendapat bimbingan dan arahan oleh ulama.
Ditempat yang sama, Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi menjelaskan bahwa saat ini pihak Kepolisian masih melakukan pengamanan di sekitar tempat kejadian.
"Untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak di inginkan, perlu penanganan dan antisipasi secara cepat oleh Bakor Pakem Kabupaten Pandeglang, dengan melakukan pendalaman terhadap para pengikut dan ajaran tersebut agar dapat diketahui maksud dan motifnya," ucapnya.
"Dalam proses ini, saya berharap agar masyarakat tidak memberikan statement apapun yang belum pasti kebenarannya melalui media sosial, sehingga tidak menimbulkan keresahan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Pandeglang H. Tb Hamdi Ma'ani membenarkan bahwa berdasarkan hasil konfirmasi dan keterangan ketua dan ke 16 orang tersebut, jelas mereka telah menganut aliran yang menyimpang.
"Dan setelah saya lakukan wawancara dengan pimpinannya, Abah Arya, menyimpang cara mandi bersama- sama itu. Abah Arya mengakui kesalahannya, namun itu semua harus saya bahas dengan MUI," jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua MUI Pandeglang menambahkan bahwa ke 16 orang tersebut siap untuk dibimbing.
"Abah Arya dan pengikutnya siap untuk dibimbing oleh MUI Cigeulis. Mereka telah mengakui kesalahan dan akan bertobat dengan para pengikutnya," tambahnya.**/dai