Kementerian Agama Latih 73.615 Guru Madrasah Secara Online Jumat, 01/11/2024 | 08:52
BNEWS - Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag), akan melatih 73.615 guru madrasah secara online melalui platform MOOC Pintar, sebagai wujud dukungan terhadap implementasi kurikulum madrasah yang baru, berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 tahun 2024.
Menurut Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, tujuan pelatihan ini untuk mensosialisasikan secara massif KMA Nomor 450 tahun 2024 kepada pelaksana pendidikan madrasah, sekaligus memberikan pemahaman komprehensif mengenai kurikulum madrasah yang baru.
Mastuki menjelaskan, kurikulum madrasah yang baru sesuai KMA 450 ini dirancang untuk memenuhi tuntutan zaman dan kebutuhan pendidikan yang sangat dinamis dan cepat.
"Guru madrasah harus waskita dan menangkap kecenderungan baru dunia pendidikan secara tepat. KMA ini memberi guidance, mencakup berbagai aspek penting termasuk struktur kurikulum, pembelajaran dan asesmen pada kurikulum merdeka, serta projek penguatan profil pelajar Pancasila," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Pendaftaran pelatihan ini dibuka hanya sepekan, namun peserta yang mendaftar mencapai 73.615 orang. Mereka terdiri atas 8.213 guru RA, 25.975 guru MI, 20.334 guru MTs, dan 11.985 guru MA. Melalui platform inovatif MOOC Pintar, pelatihan dimulai 31 Oktober s.d 4 November secara mandiri oleh peserta.
"MOOC Pintar menyediakan metode pembelajaran daring yang fleksibel dan efisien bagi para peserta dimanapun berada. Sesuai tren pelatihan saat ini, pelatihan di MOOC Pintar tak akan mengganggu tugas-tugas guru mengajar karena dapat dilakukan di luar jam kerja produktif, dari wilayah mana saja dan kapa saja mereka sempat,” tambahnya.
MOOC Pintar menyediakan berbagai sumber belajar yang lengkap dan menarik, seperti video dan materi terkini, mendukung pengalaman belajar yang lebih mendalam dan menyenangkan. Dengan pendekatan yang inovatif, setiap peserta dapat memahami kurikulum baru secara efektif di kelas mereka.
"Inisiatif pelatihan ini bukan sekadar tugas rutin, melainkan tonggak penting dalam pengembangan kapasitas pendidik di madrasah," katanya.
Dengan jumlah peserta mencapai 73.615, pelatihan online ini kata Mastuki, menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah pelatihan online di Kemenag.
"Saya berharap implementasi kurikulum ini akan membawa dampak positif yang signifikan terhadap proses belajar mengajar di madrasah, menciptakan suasana pendidikan yang lebih progresif dan dinamis," imbuhnya.**/ara