Presiden Jokowi Datang ke Sumbar Tinjau Lokasi Bencana Galodo dan Sapa Pengungsi Selasa, 21/05/2024 | 16:44
Presiden Jokowi di kabupaten Agam
BNEWS - Presiden Jokowi datang ke Sumatera Barat (Sumbar) hari ini, Selasa (21/5/2024) meninjau lokasi dan korban banjir bandang atau galodo di Kabupaten Agam. Jokowi menilai penanganan bencana di lokasi yang terdampak sudah berjalan dengan baik.
“Saya lihat penanganan bencana di Agam maupun di Tanah Datar sudah baik. Mulai dari evakuasi korban juga penanganan pengungsi, tadi saya tanya pengungsi yang ada di sini. Kemudian juga pembangunan jalan, dan juga jembatan-jembatan darurat, semuanya sudah dilakukan dan masih ada 1-2 yang masih dalam proses yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, total terdapat 625 rumah yang mengalami rusak ringan hingga berat. Untuk rumah rusak berat, Presiden menyebut ada 159 unit yang akan direlokasi.
“Kemudian juga untuk rumah-rumah yang rusak, ada 625 rumah, baik yang berat, yang sedang maupun yang ringan. Yang berat ada 159 rumah sudah terdata semuanya. Ini nanti kalau ada yang memang harus direlokasi, direlokasi,” katanya.
Presiden Jokowi juga meminta jajaran pemerintah daerah menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat relokasi bagi warga yang terdampak. Ia juga memerintahkan Kementerian PUPR untuk segera memulai pembangunan jika lahan untuk relokasi sudah disiapkan.
“Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur sudah menyiapkan lahannya. Sehingga segera nanti ada penataan lokasi. Kalau sudah, pemerintah pusat, Kementerian PU akan saya perintahkan untuk segera dimulai, karena barangnya yang untuk pembangunan ini sudah siap,” ungkapnya.
Presiden mengatakan, sebanyak 100 dari 159 kepala keluarga (KK) sudah setuju untuk direlokasi. Sisanya, masih dalam proses.
“Yang rumahnya rusak berat yang memang di jalur yang berbahaya tidak mungkin dia kita biarkan mereka membangun di tempat itu lagi. Sangat berbahaya sehingga harus direlokasi. Dari 159 ada 100-an yang sudah setuju untuk relokasi, sisanya masih dalam proses,” ujar Presiden.