Anggota JI Serang Kantor Polisi di Johor Bahru Malaysia, Dua Tewas Sabtu, 18/05/2024 | 17:49
Kantor polisi yang diserang
BNEWS - Seseorang yang diduga dari kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) menyerang satu kantor polisi di pinggiran Johor Bahru Malaysia, Jumat (17/5/2024) dini hari, menyebabkan dua petugas polisi tewas, dan seorang lainnya terluka.
Tersangka penyerangan juga tewas dalam baku tembak dengan petugas. Polisi Malaysia telah menangkap tujuh terduga teroris JI terkait serangan tersebut.
Serangan ke Polsek Ulu Tiram di Johor tersebut terjadi pada pukul 02.30 dini hari waktu Malaysia. Ulu Tiram merupakan sebuah kota kawasan pinggiran yang berjarak 20 km dari Kota Johor.
Menurut Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jenderal Razarudin Husain, tersangka seorang pria berusia 21 tahun, memasuki pos polisi dengan membawa parang. Dia menyerang seorang petugas polisi di dekat pintu masuk, dan mengambil pistolnya.
Baku tembak kemudian terjadi di area parkir mobil antara tersangka dan petugas polisi, yang mengakibatkan kematian petugas lainnya, tambah Razarudin. Tersangka kemudian ditembak mati dalam baku tembak ini.
Polisi kemudian menggeledah rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa dia adalah anggota JI.
“Kami juga menemukan tersangka sedang melakukan persiapan, tas yang digunakannya dilapisi seng dan bahan lainnya sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi baku tembak dengan polisi,” kata Razarudin.
“Jadi dari yang kami lihat, oknum tersebut datang ke kantor polisi untuk mengambil senjata yang kami belum tahu apa tujuannya. Saya sudah menginstruksikan petugas untuk mengidentifikasi seluruh anggota JI di Johor untuk dipanggil dan diinterogasi,” tambahnya.
Razarudin menguraikan bahwa lebih dari 20 orang yang diyakini terkait dengan JI sedang dilacak untuk diinterogasi. Polisi kemudian menangkap tujuh orang yang diduga terkait. Sebanyak lima orang adalah anggota keluarga penyerang yang tewas. Mereka berusia antara 19 dan 62 tahun.
Ayah pelaku yang berusia 62 tahun diketahui merupakan anggota JI. Polisi juga menangkap dua orang yang dicurigai teroris yang datang ke kantor polisi untuk membuat laporan.
“Mereka (dua orang) bertindak tidak logis, membuat laporan ke polisi mengenai peristiwa yang terjadi dua tahun lalu. Kemungkinan mereka terlibat, dan berupaya mengganggu polisi,” jelas Razarudin.
Ia menambahkan bahwa keamanan telah ditingkatkan di kantor polisi, istana negara serta kediaman resmi menteri utama Johor.**/ara/int