BNEWS - Untuk mewujudkan Kabupaten Bengkalis zero stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis bersama seluruh tim lintas sektoral berkolaborasi untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis.
Kolaborasi diluncurkan melalui Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) dengan tema Riau "BERAKSI" (Bergerak dan Intervensi Kasus Stunting) yang digelar di Kantor Desa Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan, Senin (4/3/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Bagus Santoso menegaskan, sebagai ujung tombak penanganan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis harus menjalankan tugas serta fungsinya secara maksimal. Kinerja TPPS harus terus ditingkatkan, termasuk TPPS yang ada di Kecamatan maupun TPPS yang ada di Desa dan Kelurahan.
"Kepada seluruh stakeholder kami tegaskan untuk dapat berkontribusi serta ikut berpartisipasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing guna mengatasi masalah stunting ini. Kita harus bergerak cepat, sejak dini susun strategi dan sinergi agar semua lini bergerak cepat dalam penurunan stunting di Negeri Junjungan yang sama-sama kita cintai ini," ungkap Bagus.
Wakil Bupati Bengkalis optimis dengan target capaian penurunan stunting tahun 2024 di Kabupaten Bengkalis mampu mencapai level 2-3 persen, karena pada tahun 2023 lalu tingkat capaian prevalensi stunting Bengkalis sebesar 8,4 persen.
'Tahun 2023 kita dinobatkan sebagai Kabupaten dengan capaian prevalensi stunting terendah di Riau. Artinya kita telah mampu menekan penurunan prevalesi stunting sebesar 13,5 persen dari 21,9 persen pada tahun 2021," kata Bagus.
Meski begitu, Wabup meminta kepada semua pihak, jangan berbangga diri dulu dan tidak boleh lengah dengan apa yang telah diraih, harus tetap waspada dengan terus bekerja keras untuk memastikan prevalensi stunting di kabupaten bengkalis jangan sampai naik, dan harus terus turun.
Wabup Bengkalis juga menyebutkan AKS Tahun 2024 ini fokus pada 7 Desa diwilayah kerja Puskesmas Balai Makam. Tujuh desa itu adalah, Desa Simpang Padang, Desa Petani, Desa Air Kulim, Desa Pematang Obo, Desa Tambusai Batang Dui, Desa Buluh Manis dan Desa Balai Makam.
"Kami berharap, apa yang menjadi tujuan dari kegiatan AKS dan Pelayanan KB serentak ini bisa kita capai," kata Bagus.**/die