Wakil Ketua TKN: Prabowo-Gibran Komitmen Bersama Petani Sawit Jumat, 10/11/2023 | 06:35
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Panel Barus, bersama Ketua DPP Apkasindo Gulat ME Manurung (foto:zie)
BNEWS - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Panel Barus, memastikan komitmen terhadap nasib para petani dan sektor kelapa sawit.
Hal itu dibuktikan dengan langsung bertolaknya Panel ke Provinsi Riau dan menyambangi Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo), Gulat ME Manurung, pasca dibentuknya TKN Prabowo-Gibran pada Senin (6/11/2023) lalu.
Panel Barus menyebut tujuan dirinya bersilaturahmi dengan Gulat karena melihat sektor kelapa sawit merupakan sektor paling berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Dan lagi, dirinya juga memiliki fokus terhadap sektor perkebunan ini.
"Kenapa sektor ini saya sebut strategis, karena sumbangannya terhadap APBN signifikan dan penyerapan tenaga kerjanya bagus, ini juga memberikan efek multiplayer terhadap ekonomi," kata dia di Kantor DPW Apkasindo Riau, Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Kamis (9/11/2023).
Dilanjutkannya, Prabowo-Gibran memiliki komitmen dalam memajukan perkebunan sawit.
"Saya pastikan pasangan Prabowo-Gibran bersama dengan sektor ini. Karena ini yang akan mendorong Indonesia menjadi lebih maju," ujarnya..
Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung menyambut baik kedatangan Panel Barus, karena menurutnya, belum sempat bertanya, Panel sudah mengetahui apa yang menjadi keluhan petani kelapa sawit di Riau.
Janji memperhatikan petani sawit oleh Capres dan Cawapres pasangan Prabowo-Gibran menurut Gulat wajib disambut. Petani sawit harus berpihak kepada presiden yang memahami masalahi sawit.
"Kami petani sawit ada 17 juta orang. Makanya kami meminta calon presiden dalam konteks ini Prabowo-Gibran melihat sawit itu lebih jauh kedalam. Sektor kelapa sawit itu multiplayer efeknya kuat karena ada petani sawit, petani sawit sebagai penggerak ekonomi. Khusus di Riau ada 4,1 juta hektar, 68 persen petani sawit," papar Gulat.
Gulat sendiri sempat mengulas bagaimana Presiden Joko Widodo selama ini sudah memaksakan mendirikan bursa sawit, sebagai acuan harga. Menurutnya ini salah satu bentuk keberpihakan yang mesti diestafetkan oleh Prabowo-Gibran nantinya.
"Selama ini 100 tahun harga CPO kita mencontek ke Malaysia, ke Belanda. Pada hal 85 persen CPO dunia ini kita penghasilnya. Ini salah satu bentuk keberanian Jokowi. Indonesia saat ini butuh dipimpin oleh orang-orang yang mengenal dan paham bahwa sawit itu adalah kita. Jangan sampai kita diobok-obok dan dikuasai oleh negara lain," pungkasnya.
Harapan petani kelapa sawit saat ini, lanjut Gulat adalah tentang bagaimana sektor kelapa sawit di Riau bisa bangkit dan makin meningkat.
"Sekarang itu, kalau ada Capres yang berbicara soal sawit dan memberikan solusi yang diharapkan petani sawit, itulah Presiden petani sawit Indonesia," tegasnya.**zie