Berkunjung ke Kampung Vietnam di Batam, Peninggalan Para Pengungsi Perang Kamis, 24/08/2023 | 14:50
Kampung Vietnam di Pulau Galang
BNEWS - Di Pulau Galang, Kota Batam, ada tempat yang dulu lokasi pengungsian ratusan ribu korban perang Vietnam. Mereka datang ke Pulau Galang dengan perahu untuk menyelamatkan diri dari kekejaman perang.
Saat ini lokasi bekas camp Vietnam tersebut menjadi salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Batam. Jejak yang ditinggalkan, mulai dari bangunan hingga pemakaman, sampai saat ini masih ada dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata kemanusiaan di Batam.
Di Kampung Vietnam ini juga dapat dijumpai Vihara Quan Am Tu yang digunakan umat Konghucu untuk beribadah. Pada lokasi itu juga memiliki tempat peribadatan lain mulai dari Gereja protestan, katolik hingga mushola.
Mengunjungi lokasi Kampung Vietnam, kita bisa merasakan langsung bagaimana suasana di kamp Vietnam melalui foto-foto pengungsi yang tersimpan rapi.
Untuk menuju Kampung Vietnam dari Batam bisa ditempuh dengan jarak sekitar 60 kilometer dengan menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Nantinya sebelum sampai di lokasi tersebut akan melewati Jembatan Barelang, jembatan ikonik Kota Batam.
Sementara itu, dikutip dari website Kemendikbud, Pulau Galang, Batam mulai dibanjiri pengungsi asal Vietnam pada tahun 1979. Ratusan ribu warga Vietnam itu menggunakan kapal kayu yang tidak terlalu besar yang diisi 40-100 orang.
Setelah melewati Laut China Selatan, para pengungsi ini akhirnya terdampar di Pulau Galang dan beberapa negara lainnya seperti Malaysia dan Filipina. Warga Vietnam yang terdampar di Pulau Galang, oleh penduduk setempat ditampung.
Namun warga Vietnam saat itu terus berdatangan sehingga atas dasar kemanusiaan oleh Presiden Indonesia saat itu, Soeharto, mereka diberi izin untuk tinggal sementara di sana.
Peristiwa ini menuntut Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) untuk memberikan perhatian khusus, dan memberikan amanat kepada beberapa negara, di antaranya Indonesia, Malaysia dan Philipina, untuk memberikan tempat bagi pengungsi.
Karena sebagian besar pengungsi sudah terdampar di Pulau Galang, maka dipilih lah pulau ini sebagai tempat pengungsian mereka. Pemerintah saat itu membangun barak-barak, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan pos keamanan di atas lahan seluas 80 hektar di pulau Galang.
Pengungsi Vietnam itu menetap di kawasan yang disediakan itu hampir 17 tahun lamanya. Pada tahun 1996, sekitar 250 ribu pengungsi yang menetap di Pulau Galang itu oleh pemerintah Indonesia dipulangkan ke negara asalnya.
Sebagian lagi mendapatkan suaka di beberapa negara, namun ada juga yang menolak untuk kembali ke negaranya.
Setelah ditinggalkan pengungsi asal Vietnam, Kampung Vietnam tetap dijaga oleh Otorita Batam yang kini menjadi BP Batam. Lokasi bangunan-bangunan yang ditinggalkan menjadi wisata sejarah kemanusiaan.**/zie