Udara Dingin Ekstrem Perparah Keadaan Korban Gempa Turki-Suriah Senin, 06/02/2023 | 23:14
Gempa Turki Suriah
BNEWS - Turki dan Suriah diguncang gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 pada Senin (6/2/2023). Gempa susulan kemudian berlangsung sebanyak lebih dari 18 kali. Salah satu gempa susulan terbesar berkekuatan hingga M 7,5.
Sedikitnya dilaporkan 1.504 orang tewas di seluruh Turki dan Suriah. Ratusan orang juga dikabarkan mengalami luka-luka. Dari ribuan orang tewas itu, sebanyak 476 orang ditemukan di Suriah.
Sementara, sebanyak 326 orang sebagian besar ditemukan di wilayah Aleppo, Hama, Latakia dan Tartus.
Kantor berita negara Suriah juga melaporkan, sedikitnya 1.042 orang cedera. Dari mereka yang kehilangan nyawa, setidaknya 139 berada di Latakia, kata gubernurnya kepada TV pemerintah Suriah.
Setelah gempa pertama, Turki kembali diguncang gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,5 pada Senin (6/2/2023) siang waktu setempat.
Akibat gempa ini ratusan ribu orang mengungsi di Suriah. Ratusan ribu pengungsi terjadi setelah gelombang evakuasi karena konflik perang sipil di negara tersebut.
Menyikapi gempa Turki, sejumlah negara dari Ukraina hingga Prancis memberikan bantuan..
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengaku tak akan diam atas bencana tersebut. Dia menyatakan Prancis bersama Turki.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga memberikan pesan untuk memberikan bantuan kepada Turki.
Keadaan masyarakat terdampak gempa diperparah oleh udara dingin ekstrem di Turki-Suriah. Suhu di bawah nol derajat Celsius dan bersalju dinilai akan menghambat evakuasi korban gempa Turki-Suriah.
Gempa dengan guncangan M7,7 itu diperkirakan menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) memprediksi korban tewas gempa Turki-Suriah bisa mencapai 10 ribu orang.**/zie