Galeri Foto Dalam Paripurna DPRD Pj Wako Sampaikan Nota Keuangan Ranperda APBD 2023 Senin, 21/11/2022 | 20:21
BNEWS - Hari ini, Senin (21/11/2022), DPRD Kota Pekanbaru kembali menggelar rapat paripurna, dengan agenda penyampaian pidato pengantar nota keuangan dan Ranperda APBD Pekanbaru tahun anggaran 2023, Senin (21/11/2022).
Paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Pekanbaru Muhammad Sabarudi,didampingi Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ginda Burnama, Tengku Azwendi Fajri dan Nofrizal.
Sedangkan dari kalangan eksekutif dihadiri langsung oleh Pj Walikota Pekanbaru Muflihun dan Sekdako Pekanbaru Muhammad Jamil serta sejumlah ppejabat eselon II dan III dilingkungan Pemko Pekanbaru.
Pandemi Covid-19 telah membuat roda perekonomian masyarakat pada tahun anggaran sebelumnya menjadi terpuruk, sehingga dibutuhkan berbagai upaya dalam perbaikan ekonomi di tahun 2023 mendatang. Sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) bersama DPRD Pekanbaru telah membahasa alokasi anggaran prioritas yang pro rakyat.
R-APBD Pekanbaru tahun anggaran 2023 diprediksi berjumlah Rp 2,699 triliun dengan rincian pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 961 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 1,27 triliun serta belanja daerah sebesar Rp 2,679 miliar.
PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun menyebutkan, target PAD sebesar Rp 961 miliar pada tahun 2023 mendatang harus tercapai, karena sangat banyak potensi pajak dan retribusi daerah yang masih belum dipungut. Selain itu, hutang tunda bayar juga harus tuntas sehingga struktur APBD Pekanbaru pada tahun 2024 bisa kembali normal.
“Kita optimis. Kemaren kami juga sudah membahas secara internal untukmenggali potensi pajak daerah dan retribusi yang bisa menambah PAD di tahun 2023 nanti," kata Muflihun.
Menurutnya, sebagai contoh, masih banyak tiang baliho atau reklame yang belum membayar retribusi.
"Mudah-mudahan PAD bisa naik. Kita tidak mau lagi tahun depan ada kontraktor atau pekerja pihak ketiga yang tidak dibayarkan. Kita berharap, struktur APBD Pekanbaru 2024 bisa kembali normal,” sebut Muflihun.
Ketua DPRD Pekanbaru, Muhammad Sabarudi menilai, jumlah pendapatan asli daerah yang dipatok sekitar Rp 961 miliar cukup masuk akal. Pasalnya, jumlah penduduk sudah semakin banyak serta sektor usaha yang semakin menggeliat.
“Kalau bisa lebih dari itu lagi, kalau bisa PAD kita mencapai Rp 1 triliun. Kita harus optimis dan ini menjadi tantangan bagi Pemko Pekanbaru ke depan,” kataSabarudi.**/zie