MoU dengan Kementan, Kapolri: Kita Siap Kawal Ketahanan Pangan untuk Rakyat Selasa, 16/11/2021 | 15:17
Kapolri dan Kementan
BNEWS - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Polri menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), tentang pendampingan dalam pemeliharaan keamanan, pada pelaksanaan program pembangunan pertanian, di Jakarta Selatan, Selasa (16/11/2021).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa MoU tersebut dalam rangka mendukung dan mempercepat seluruh program Kementan untuk masyarakat Indonesia bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"MoU akan ditindaklanjuti dengan PKS (Perjanjian Kerjasama) yang akan dilaksanakan oleh rekan-rekan pejabat utama dengan dirjen terkait di Kementan. MoU ini dilakukan dalam rangka mendorong dan mempercepat program Kementan dan betul-betul bisa berjalan dengan hasil yang optimal," kata Sigit.
Terkait sektor pertanian, Sigit menekankan bahwa hal itu menyangkut hajat hidup 273 juta masyarakat Indonesia yang setiap harinya harus terpenuhi. Karena itu ketahanan pangan harus terpenuhi dengan meningkatkan produktivitas.
"Ada 273 juta masyarakat atau rakyat yang tiap hari tentunya harus dipenuhi, terkait dengan masalah kebutuhan pangan dan ini menjadi konsen kita bagaimana mendorong agar produktivitas pertanian semakin hari jadi makin meningkat," ujar mantan Kapolda Banten itu.
Kapolri mengungkapkan bahwa dalam MoU tersebut juga dibahas soal pemanfaatan pengembangan lahan pertanian yang belum tersentuh. Selain itu, Sigit juga menyatakan, diperlukan upaya strategi guna memanfaatkan lahan yang ada dengan melakukan modernisasi pertanian.
"Sehingga pertumbuhan ataupun kualitas produksinya meningkat. Disamping itu juga memanfaatkan lahan-lahan baru yang saat ini mungkin belum tersentuh dan ini menjadi program kita untuk kembangkan dua hal tersebut," ucap Sigit.
Dengan adanya nota kesepahaman ini, Sigit menegaskan bahwa Polri akan mendukung seluruh program Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
"Dalam kurun waktu dua tahun ini kita tidak impor beras. Ini tentunya jadi prestasi dari Kementan dan kita akan terus dukung kedepan ketergantungan seperti ini bisa kita kurangi. Dan ekspor kita, bisa kita tingkatkan," tutur Sigit.
Lebih jauh Sigit mengatakan, di tengah Pandemi Covid-19, sektor pertanian saat ini mampu menyumbangkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Bahkan cukup untuk melaksanakan ekspor.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan bahwa Kementan tidak bisa bergerak dan bekerja sendiri, karena itu memerlukan bantuan dari Polri guna memenuhi kebutuhan pangan dari masyarakat Indonesia terpenuhi.
"Tentu saja Kementan tidak bisa sendiri. Harus bersama unsur yang ada, kami berterima kasih bapak Kapolri bersedia membackup sepenuhnya," ujar Syahrul.**/ara