BMKG Sebut Banjir Bandang di Kota Batu Dipengaruhi Cuaca Ekstrem Sabtu, 06/11/2021 | 09:31
Banjir Bandang Kota Batu Jatim
BNEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa banjir bandang yang menimpa Kota Batu, Malang, Jawa Timur, terjadi karena cuaca ekstrem, khususnya curah hujan yang meningkat beberapa waktu terakhir.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan resminya, Sabtu (6/11/2021), pihaknya telah memprediksi curah hujan akan semakin meningkat pada bulan November ini.
Prediksi ini sejalan dengan penguatan La Nina dan Monsun Asia yang disertai berbagai fenomena labilitas atmosfer. Fenomena ini bersifat lebih lokal dan dalam durasi yang lebih singkat.
"Hal tersebut berpotensi makin meningkatnya risiko terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang dan angin kencang," kata Guswanto.
Menurut Guswanto, curah hujan di Kota Batu, Malang, pada 4 November lalu masuk dalam kategori sangat lebat dengan intensitas mencapai 80,3 mm. Curah hujan ini terjadi selama dua jam.
"Analisis citra satelit dan radar cuaca menunjukkan ada pertumbuhan awan hujan dengan jenis Cumulonimbus (Cb) yang cukup intens dengan sebaran hujan potensi lebat hingga sangat lebat di wilayah Kota Batu-Malang," ucap Guswanto.
Menurut Guswanto, Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG di Jawa Timur telah memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem ini.
Sebelumnya banjir bandang di Jatim menewaskan total 8 korban jiwa, yaitu 6 orang berasal dari Kota Batu, dan 2 orang berasal dari Kabupaten Malang.
Selain korban jiwa, terdapat kerusakan pada empat desa di tiga wilayah kecamatan yaitu Desa Tegalgondo di Kecamatan Karangploso, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, serta Desa Tawangargo, dan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji.**/ara