Diseret Harimau Saat Sedang Tidur di Camp Perusahaan Inhil, Remaja Ini Tewas Seketika Rabu, 03/11/2021 | 15:39
Tenda tempat remaja MS tidur saat diseret Harimau
BNEWS - Konflik manusia dan harimau kembali terjadi di Riau. Pada Minggu (31/10/2021) seorang remaja perempuan, MS (12) meninggal dunia akibat serangan harimau Sumatra di Desa Teluk Kabung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir.
Menurut Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau, M Mahfud, pihak BKSDA Riau mengetahui kejadian ini setelah dapat laporan dari Kepala Unit PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa (MSK) di Desa Teluk Kabung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir.
Mahfud menjelaskan, korban dilaporkan diserang harimau sumatera. Korban MS adalah anak salah satu pekerja pada Perusahaan PT Usaha Berkat Fangarato (UBF), salah satu kontraktor penanaman di PT MSK.
Kronologis kejadian yang disebutkan saksi-saksi, kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 00.05 WIB, saat ibu korban mendengar jeritan minta tolong anaknya yang sedang tidur bersamanya di dalam Camp (pondok kerja).
Seketika ibu korban terbangun dan samar-samar melihat melihat anaknya seperti diseret keluar dari pondok kerja. Sang ibu langsung keluar pondok, namun tidak melihat keberadaan anaknya karena saat itu suasana begitu gelap.
Selanjutnya, untuk membantu penglihatan ibu korban masuk pondok dan mengambil senter. Kemudian, mencari keberadaan anaknya.
“Lebih kurang 60 meter dari camp, korban ditemukan ibunya dalam kondisi meninggal dunia dengan bekas luka cakaran dan gigitan di bagian kepala serta tengkuk korban,” kata Mahfud.
Selanjutnya, pekerja lainnya menghubungi keluarga korban yang berada di PT Bina Duta Laksana (BDL) dan menghubungi Security PT MSK. Tiba sekitar pukul 01.05 WIB, pihak Security PT MSK langsung mengevakuasi korban dan dibawa ke Pos P3K dalam kondisi sudah meninggal.
“Membantu mengetahui penyebab kematian MS, dilakukan visum oleh pihak kepolisian dan medis dengan hasil diagnosis awal kematian disebabkan oleh Death On Arrival ec. Gigitan Binatang Buas. Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka dan dimakamkan,” ungkap Mahfud.
Paska dilaporkan, Mahfud mengatakan, pihaknya langsung memerintahkan Resort Balai Besar KSDA terdekat menyampaikan belasungkawa terhadap korban, bersama dengan pihak perusahaan serta bersama sama dengan pihak perusahaan dan TNI melakukan mitigasi konflik satwa.
“Jadi hasil investigasi di lokasi, tim menemukan bekas cakaran pada dinding pondok kerja yg terbuat dari plastik terpal dan jejak yang diduga adalah jejak satwa liar Harimau Sumatera,” ujar Mahfud.
Tim di lapangan langsung melakukan sosialisasi serta himbauan kepada karyawan yang ada di sekitar kejadian agar hati-hati dan waspada serta tidak melakukan aktivitas pada waktu pagi dan sore hari.
Selain itu, Tim juga menyampaikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi kejadian agar tidak memasang jerat atau melakukan tindakan anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi termasuk harimau sumatera.
Sedangkan, tindakan pihak perusahaan memutuskan untuk menghentikan aktifitas sementara dan memindahkan seluruh pekerja yang berada di TKP dan sekitarnya ke camp induk PT MSK.
"Saat ini tim di lapangan sedang melakukan identifikasi terhadap individu satwa yang berkonflik dengan penambahan pemasangan camera trap sebanyak 10 unit yang mencakup wilayah konsesi dan sekitarnya," kata Mahfud.
Untuk mengetahui satwa yang menyerang MS, tim juga memasang umpan pada titik titik tertentu dalam rangka menarik pergerakan satwa ke camera trap. Kemudian, memasang jerat di sekitar jalur jelajah satwa bersama pihak terkait.**/wah