BNEWS - Seorang bocah perempuan yang masih berusia 7 tahun harus tewas di tangan orang tuanya sendiri, karena percaya kata dukun yang ingin menghilangkan pengaruh makhluk gaib yang merasuki tubuh korban.

Nasib bocah ini begitu menggenaskan karena ritual menghilangkan makhluk gaib tersebut dalam bentuk penganiayaan terhadap dirinya secara fisik. Tentu saja bocah bernama Aisyah Latifatul tak kuat menanggungkannya dan berujung kematian.

Gilanya lagi, setelah meninggal mayat bocah ini bukannya dikubur, tapi disimpan oleh orang tuanya di dalam kamar selama 4 bulan, sebelum akhirnya diketahui warga sekitar.

Terkait kasus ini, Polres Temanggung telah menangkap empat orang yang menjadi pelaku penganiayaan yang mengakibatkan nyawa Aisyah Latifatul melayang. Mereka adalah kedua orang tua korban, Marsidi dan Suwartinah serta seorang dukun bernama Hariyono dan temannya, Budiyono.

Korban diruwat karena dianggap sangat nakal dan dianggap karena pengaruh makhluk gaib oleh sang dukun dan orang tua sang bocah mempercayainya. Ritual tersebut memasukan sang bocah ke dalam air.

Setelah dimasukkan ke dalam air beberapa kali akhirnya Aisyah meninggal dunia dan jenazahnya kemudian disimpan oleh orang tuanya selama empat bulan di dalam kamar rumahnya di Desa Bejen.

“Perkembangan kasus ini sampai dengan semalam (17/5/2021) kita masih melakukan pemeriksaan. Sementara untuk yang kita amankan empat orang,” kata Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi, Selasa (18/5/2021).

Kasus ini terkuak kata Kapolres, ketika salah satu kerabat, yaitu budenya curiga karena tak pernah melihat sosok bocah tersebut selama 4 bulan terakhir. Begitu pula dengan sang kakek, yang selama ini mengira Aisyah sedang sakit.

Terdorong rasa penasaran, bude dan kakek Aisyah lantas mendatangi rumah orang tua Aisyah. Mereka mendapati Aisyah dalam keadaan tak bernyawa. Jasadnya telah disimpan selama 4 bulan di kamar hingga nyaris hanya menyisakan kerangka.

Saat dimintai penjelasan, orang tua Aisyah menyebut anaknya sedang menjalani perawatan setelah 4 bulan lalu diruwat (rukiah) karena nakal. Mendengar hal itu, kakek dan bude Aisyah lantas melapor pada kades dan diteruskan ke pihak yang berwenang.***/ara