Korban Tewas Ledakan Lebanon 135 Orang, Puluhan Masih Hilang Kamis, 06/08/2020 | 10:09
BEIRUT - Pencarian jenazah korban ledakan Lebanon yang dilakukan tim evakuasi hingga Rabu (5/8/2020) kemarin telah menemukan 135 orang korban tewas. Sementara 5.000 orang dinyatakan terluka.
"Tetapi puluhan warga masih dinyatakan hilang," kata Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan.
Jumlah kerugian akibat ledakan dahsyat itu ditaksir mencapai Rp217.5 triliun dan sebanyak 300 ribu penduduk Beirut kehilangan tempat tinggal akibat rusak terkena dampak ledakan.
Ledakan juga menyisakan kawah seluas 200 meter di pelabuhan yang digenangi air Laut Mediterania. Bahkan tangki yang menyimpan 85 persen gandum hasil produksi Libanon yang berada di lokasi kejadian hancur.
Sementara Presiden Lebanon Michel Aoun berjanji akan menyelidiki peristiwa ledakan secara tuntas dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak terlibat.
Sebelumnya dinyatakan bahwa ledakan di Beirut berasal dari sebuah gudang yang berlokasi di dekat pelabuhan. Menurut Aoun, gudang itu menyimpan 2.750 ton amonium nitrat, bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi pupuk dan bahan peledak.
Amonium nitrat tersebut telah berada di gudang selama enam tahun. Tak ada langkah pengamanan yang diterapkan setelah bahan kimia itu disita. Amonium nitrat itu disita dari sebuah kapal berbendera Moldova, MV Rhosus, pada 2013.
Sampai saat ini kepolisian setempat telah menetapkan sejumlah pejabat di badan pelabuhan Beirut sebagai tahanan rumah, terkait proses penyelidikan.***