Minta Usut Dugaan Korupsi Duri Islamic Center, Aliansi Gempar Demo Kejari Bengkalis Selasa, 06/04/2021 | 19:08
BENGKALIS - Terkait dugaan korupsi proyek Duri Islami Center (DIC) yang dibangun dengan dana APBD tahun 2019 sebesar Rp300 Miliar, Aliansi Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (GEMPAR) Kabupaten Bengkalis berunjuk rasa meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bengkalis secepatnya mengusut ini hingga ke akar-akarnya.
Unjuk rasa damai ini berlangsung di depan kantor Bupati Bengkalis dan berlanjut ke kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis, di jalan Pertanian, Selasa (6/4/2021).
Pantauan wartawan dilapangan, aksi damai Gempar dilakukan dengan orasi secara bergantian oleh beberapa perwakilan. Aksi dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Dalam orasinya, koordinator aksi Gempar, Mansur, meminta aparat hukum dalam hal ini Kejari Bengkalis segera memproses dugaan kasus korupsi proyek DIC yang melibatkan banyak pihak, baik itu dari elite politik dan pemerintah Kabupaten Bengkalis.
"Memanggil dan memeriksa Kadis PUPR Bengkalis dan PT.Luxindo Putra Mandiri sebagai penanggung jawab dan pelaksana dalam dugaan kasus korupsi DIC," kata Mansur saat berorasi.
Ia menambahkan, proyek DIC ini di anggarkan oleh Pemkab Bengkalis sebesar Rp300 miliar lebih dari APBD Kabupaten Bengkalis. Dan pada tahun 2021 ini akan dilelang kembali senilai Rp30 miliar.
"Maka, kami dari Gempar Bengkalis meminta kepada Kejari Bengkalis memberikan kepastian hukum dan mengawal proses pelaksanaan proyek DIC, yang diduga telah menjadi peluang besar pihak-pihak yang berwenang melakukan korupsi," ungkap Mansur.
Selama aksi damai Gempar berjalan, massa turut di jaga ketat dari pihak keamanan Polres Bengkalis.**/ers