Riau Bentuk Satgas Percepat Perizinan Migas untuk Ketahanan Energi Nasional Selasa, 30/09/2025 | 13:45
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Pemprov Riau membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mempercepat perizinan dan mengurai hambatan di lapangan. Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menegaskan, peningkatan produksi minyak bumi menjadi kunci ketahanan energi nasional.
"Kita hidup di tengah masyarakat yang tidak luput dari penggunaan energi, salah satunya gas dan minyak bumi," kata Gubri saat menghadiri Sosialisasi Satuan Tugas (Satgas) Kelancaran Operasional Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gad Bumi di Balai Serindit, Selasa (30/9/2025).
Menurut Gubri, kendala dari tercapainya ketahanan dan kemandirian energi yang paling sering ditemukan ada di lapangan, seperti lamanya perizinan untuk perusahaan meningkatkan produksi migas.
Untuk itu, kata Gubri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan sosialisasi dan membentuk Satgas khusus guna mempercepat proses perizinan dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang ada. "Satgas ini untuk mempercepat proses perizinan, dan mencari solusi atas kendala di lapangan bisa diurai," jelas Gubri.
"Sebelumnya izin pinjam pakai lahan itu bisa terlaksana berbulan-bulan atau bertahun-tahun lamanya. Untuk itu sosialisasi ini dalam rangka memudahkan teman-teman pengusaha meningkatkan produksi migas," tambahnya.
Gubri juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi, khususnya terkait sumur dan lahan minyak di Riau yang sudah tua dan memerlukan banyak perawatan. Karena itu, Gubri mengajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Riau untuk sama-sama berinovasi demi meningkatkan produksi minyak.
"Lahan dan sumur minyak di Riau sudah tua, butuh perawatan yang banyak, kendala untuk merawatnya juga banyak karena umurnya sudah tua. Jadi saya ingin KKKS berinovasilah agar produksinya meningkat," kata Gubri.
Gubri juga menyoroti penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) yang terjadi akibat menurunnya produksi minyak. Dengan dibentuknya Satgas, ia berharap penurunan tersebut dapat diatasi dan produksi minyak kembali meningkat.
"Saat produksi kita berkurang, DBH juga menurun karena terjadinya decline terhadap hasil produksi minyak. Karena ini yang menyebabkan dana bagi hasil berkudang. Harapannya dengan Satgas yang kita bentuk ini terjadi peningkatan, saya masih optimis," kata Gubri.
Sementara itu Ketua Satgas Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, memang perlu pemeretaan ketersediaan energi di seluruh negeri. Terutama penyediaan energi di kawasan rural atau pedesaan.
Menjawab kekhawatiran Gubri tentang hambatan perizinan, Nanang menyampaikan bahwa hal tersebut juga termasuk dalam isu yang menjadi fokus perhatian Satgas.
"Kita juga ada tim Pokja untuk percepatan perizinan, untuk mengawal koordinasi antara Kementerian terkait, Pemerintah Daerah, dan lainnya," ujar Nanang.**/ian