Buronan Ratu Narkoba Dewi Astutik Ternyata Pakai Identitas Palsu Rabu, 28/05/2025 | 12:15
Berkabarnews.com, Jakarta - Dewi Astutik (42) yang disebut sebagai otak penyelundupan 2 ton narkotika jenis sabu-sabu ke Indonesia ternyata menggunakan identitas palsu. Dia bukan warga Desa Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sebelumnya, identitas Dewi Astutik itu menjadi perbincangan setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 2 ton sabu-sabu senilai Rp 5 triliun. Dewi Astutik disebut otak di balik penyelundupan tersebut. BNN sudah mengeluarkan red notice dan meminta bantuan Interpol untuk menangkap wanita asal Ponorogo itu.
Dalam identitas yang beredar, Dewi Astutik beralamat di RT 01/RW 01, Dusun Sumber Agung, Desa Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Paspor yang beredar atas nama Dewi Astutik juga viral dan dibuat pada 2023 serta dikeluarkan oleh kantor Imigrasi Bogor.
“Namanya Dewi Astutik itu bukan warga sini, tetapi kalau alamatnya jelas di Balong. Namanya memang bukan warga sini, tetapi kalau fotonya memang warga Balong RT 01/RW 01,” kata Kepala Dusun Sumber Agung Gunawan saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025), dilansir beritasatu.com
Menurut Gunawan, Dewi Astutik memang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di beberapa negera, seperti Hong Kong dan Taiwan. “Terkahir ini katanya di Kamboja,” kata Gunawan.
Gunawan menuturkan, Dewi Astutik bukan warga asli Sumber Agung, melainkan pendatang yang menikah dengan warga Sumber Agung. Dewi Astutik sendiri berasal dari Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Dewi Astutik dikenal warga setempat dengan nama inisial PA. Sebelum menjadi PMI, ia tinggal bersama dengan suaminya dan kedua anaknya. Dewi Astutik atau PA dikenal warga jarang pulang kampung, terakhir mudik pada Lebaran 2023.
Wakapolres Ponorogo Kompol Gandi Darma Yudanto mengatakan Dewi Astutik menggunakan identitas palsu milik salah satu saudaranya. Pihaknya saat ini masih terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.**/ara