Bupati Solok Ikut Panen Perdana di "Sawah Pokok Murah" Desa Koto Baru Sabtu, 10/05/2025 | 17:32
Bupati Solok panen di Sawah Pokok Murah
Berkabarnews.com, Solok - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan panen perdana tanaman sawah pokok murah (modal sedikit) di Jorong Kajai, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Sabtu (10/5/2025). Bupati Solok Jon Firman Pandu mengapresiasi program ini.
"Ini merupakan terobosan yang luar biasa yang dilakukan oleh dinas terkait dan petani. Saya minta di tahun depan seluruh petani kita sudah menerapkan pola tanam sawah pokok murah ini di seluruh lahan sawah di Kabupaten Solok," kata Bupati.
Jon Firman juga meminta Dinas Pertanian Kabupaten Solok untuk terus mengembangkan pola tanam sawah pokok murah di seluruh wilayah di Kabupaten Solok. "Semoga pada tahun depan kita bisa melaksanakan panen raya serentak penerapan sawah pokok murah ini di banyak kecamatan," katanya.
Bupati juga mengapresiasi kerja keras Dinas Pertanian dan jajaran yang terus memberikan sosialisasi dan pengaplikasian pola tanam sawah pokok murah ke masyarakat petani. sehingga program sawah pokok murah ini terus berkembang dan diikuti oleh para petani.
Menurut Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Mus Mulyadi, saat ini sawah pokok murah baru diaplikasikan di lahan seluas 10,6 Ha yang tersebar di tujuh kecamatan. Petugas penyuluh pertanian terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada petani untuk mencoba mengaplikasikan sawah pokok murah tersebut kepada petani.
"Kita masih terus melakukan sosialisasi dan kaji terap pengembangan sawah pokok murah tersebut kepada para petani, jika hal ini bisa dipahami oleh petani, bahwa program ini akan memberikan keuntungan yang lebih kepada petani itu sendiri," ucapnya.
Penerapan sawah pokok murah merupakan inovasi dan pengembangan dari sistem tanam jajar legowo (Jarwo). Di mana pola tanam padi diberikan jarak, namun lebih banyak kepada pemanfaatan jerami sebagai pupuk alami dan pembasmi hama.
"Dalam penerapan sawah pokok murah jerami yang selesai dipanen langsung kita manfaatkan sebagai pupuk dan pembasmi hama," katanya.
Selain itu, penggunaan air di bagian bawah area tanam, juga merupakan salah satu upaya untuk menghambat hama keong atau siput yang memakan batang padi. "Semua alur yang diterapkan merupakan proses alami yang diterapkan oleh orang tua kita dulu dalam bertanam padi," jelasnya.**/syf