Mengenal Nagari Kapau Tempat Bermula Nasi Kapau yang Terkenal Selasa, 15/04/2025 | 13:15
Nagari Kapau di Agam, Sumbar
KAPAU - Nasi Kapau menjadi salah satu kuliner yang diburu wisatawan saat berlibur atau berwisata ke Sumatera Barat (Sumbar). Rasanya yang khas dengan potongan sambal cukup besar, menjadi pemuas selera mereka yang menginginkan makan dengan lahap dan kenyang.
Ternyata nasi kapau berasawal dari Nagari Kapau, sebuah kampung kecil yang terletak di Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Tidak ada yang begitu spesial dari kampung ini. Tetapi memiliki lanskap alam yang indah dan hijau, seperti nagari-nagari atau kampung lainnya di Ranah Minang.
Sebagian besar penduduk Nagari Kapau berprofesi sebagai petani. Namun, ada juga yang menjadi pedagang, terutama penjual makanan. Akan tetapi jumlahnya terbilang sedikit.
Nasi Kapau
Meski tak banyak masyarakat yang berprofesi sebagai penjual makanan, tetapi justru makanan dari nagari ini paling terkenal dan disebut nasi kapaunya. Nasi kapau tersebar hingga ke berbagai daerah di Tanah Air karena terkenal akan kelezatannya.
Penggunaan nama nasi kapau dipakai oleh para pedagang generasi pertama. Hal ini dilakukan untuk membedakan nasi mereka dengan nasi padang lainnya. Nama tersebut terus dipakai oleh setiap pedagang yang benar-benar berasal dari Kapau atau memiliki hubungan kekerabatan dengan Nagari Kapau.
Ciri Khas dari Nasi Kapau
Salah satu menu andalan dari nasi kapau adalah gulai kapaunya. Gulai kapau adalah sayuran gulai terdiri dari potongan nangka muda, rebung, kol, pakis, kacang panjang, dan jengkol. Semuanya berada dalam kuah yang tidak terlalu kental.
Pada akhir 1960-an, gulai kapau mulai dijajakan ke kampung-kampung atau diletakkan dalam periuk di atas senggan rotan yang dijunjung di kepala. Keunikan dari nasi kapau adalah penampilan makanannya yang berbeda dari hidangan lainnya.
Tak seperti di restoran, setiap lauk atau gulai nasi kapau akan ditempatkan dalam panci besar yang bersusun-susun tinggi ke atas, lalu diletakkan di antara bangku tempat para pembeli makan dengan si penjual. Untuk mengambil gulai digunakan sendok dari batok kelapa bertangkai panjang.
Penyajian nasi kapau saat ini tidak ada perbedaan dari zaman dahulu. Puluhan lauk akan ditaruh di wadah, lalu disusun bertingkat dengan posisi penjual yang lebih tinggi dari pembeli. "Kemudian masyarakat makan berguyub bersama. Pedagang dan penikmat makanan juga saling berinteraksi," kata sejarawan kuliner Indonesia, Fadly Rahman.
Fadly, dilansir detik.com mengungkapkan, nasi kapau diyakini sudah ada sejak abad ke-19, tepatnya saat zaman kolonial Belanda. Jejaknya lalu beriringan dengan tradisi merantau dan berdagang di kalangan masyarakat Minang. Kala itu, para wanita yang ditinggal suaminya merantau, mendirikan usaha rumah makan.
Mereka menawarkan nasi dan aneka lauk khas Minang, tetapi ada beberapa jenis lauk yang hanya ada di Kapau, seperti gulai kapau dan tambusu. Selain dijual di wilayah Kapau, para wanita ini juga membuka warung cukup jauh dari wilayah asalnya. Fadly menyebut ada banyak warung nasi kapau yang berdiri di Pasar Payakumbuh pada 1911.
Mengenai ciri khas tampilan nasi kapau yang disusun bertingkat, kita bisa melihatnya di kedai-kedai nasi kapau di Pasar Lereng Kota Bukittinggi, jaraknya sekitar 8 kilometer dari Nagari Kapau. Tempat itu dikenal dengan nama Los Lambuang dan disebut-sebut sebagai surganya nasi kapau di Bukittingi.
Kata Los Lambuang diibaratkan sebagai food court di dalam sebuah mall. Jika diartikan ke bahasa Indonesia, kata 'Los' berarti lorong dan 'Lambuang' berarti lambung.
Salah satu kedai nasi kapau yang cukup terkenal di sana adalah Kedai Nasi Kapau Uni Lis. Ia telah berjualan nasi kapau sejak tiga generasi. Penikmat nasi kapau buatan Uni Lis kebanyakan juga datang dari para pesohor ternama di Tanah Air.
Keunikan lainnya dari nasi kapau juga terdapat pada warna lapau atau kedai nasi. Lapau nasi kapau di Los Lambuang semuanya berwarna biru.**/xie