Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Perempuan dan Termuda Thailand Jumat, 16/08/2024 | 18:27
Paetongtarn Shinawatra
BNEWS - Paetongtarn Shinawatra menjadi perdana menteri termuda Thailand setelah Dewan Perwakilan Rakyat Thailand pada Jumat (16/8/2024) memutuskan memilihnya sebagai perdana menteri baru, setelah Srettha Thavisin dicopot dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi.
Masih berusia 37 tahun, Paetongtarn adalah perdana menteri termuda dalam sejarah negara Asia Tenggara ini. Dia adalah orang ketiga di keluarga Shinawatra yang menjadi perdana menteri, setelah ayah kandungnya Thaksin Shinawatra, dan bibi kandungnya Yingluck Shinawatra.
Paetongtarn lahir pada tahun 1986, merupakan anak bungsu dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, besar di Bangkok dan dijuluki Ung Ing. Dia tumbuh selama periode banyak perubahan dalam politik Thailand.
Ayahnya, dari seorang pengusaha sukses terjun ke dunia politik pada tahun 1994, mendirikan partai Thai Rak Thai pada tahun 1998, yang kini bertransformasi menjadi Pheu Thai.
“Saat saya berumur 8 tahun, ayah saya terjun ke dunia politik. Sejak saat itu, hidup saya juga dikaitkan dengan politik,” kata Paetongtarn pada bulan Maret.
Ayahnya terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 2001, kemudian terpilih kembali pada tahun 2005 berkat gelombang besar dukungan dari pemilih perdesaan. Namun kemudian ia menjadi sasaran kudeta militer pada tahun 2006, saat menjabat untuk kedua kalinya.
Ayah Paetongtarn Shinawatra harus tinggal di pengasingan selama bertahun-tahun di luar negeri untuk menghindari penangkapan, menyusul tuduhan korupsi yang diajukan oleh pemerintah militer.
Thaksin digulingkan ketika Paetongtarn masih menjadi mahasiswa senior di Universitas Chulalongkorn. Dia menggambarkan saat itu sebagai salah satu periode tersulit dalam hidupnya.
Profesor Thitinan Pongsudhirak, dosen Universitas Chulalongkorn, mengenang bahwa saat itu, Paetongtarn selalu didampingi pengawalnya setiap berangkat ke sekolah karena khawatir dengan aksi kekerasan para pengunjuk rasa.
“Saya sering melihat foto ayah saya ditempel di dinding, dicoret dan digrafiti,” kata Paetongtarn.
“Sangat sulit untuk mengatasi kepungan kebencian pada usia 20 tahun,” katanya, dilansir beritasatu.com.
Paetongtarn lulus dengan gelar sarjana Ilmu Politik dari Universitas Chulalongkorn, kemudian belajar manajemen hotel di Inggris. Dia kembali ke rumah dan menjalankan bisnis keluarganya, menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan real estate SC Asset dan anggota dewan direksi Thaicom Foundation.
Pada tahun 2019, ia menikah dengan pilot Pidok Sooksawas dan memiliki dua anak. Dia memasuki dunia politik pada tahun 2021, dan dengan cepat menarik dukungan dari sekelompok pemilih muda yang mengagumi dinamisme Paetongtarn, membantunya memperkuat reputasi dan posisinya dalam politik Thailand.
Pada pemilihan umum Thailand tahun 2023, Paetongtarn menjadi salah satu dari tiga kandidat perdana menteri dari partai Pheu Thai, bersama dengan mantan menteri kehakiman Chaikasem Nitisiri dan taipan real estate Srettha. Saat itu ia sedang hamil dan akan melahirkan, tetapi ia tetap aktif berkampanye, membuat para pemilih semakin mengaguminya dan memanggilnya "putri Shinawatra".
“Ayah Paetongtarn adalah salah satu perdana menteri paling populer dalam sejarah Thailand, tetapi dia memahami bahwa dia tidak bisa hanya mengandalkan kelompok pemilih yang setia kepada Tuan Thaksin, tetapi harus mengusulkan kebijakan yang lebih progresif,” kata Aim Sinpeng, seorang ahli ilmu politik. pakar di University of Sydney di Australia.
Ia melahirkan anak keduanya pada awal Mei 2023, tepat sebelum pemilu berlangsung di bulan yang sama. Seusai melahirkan, Paetongtarn kerap berbagi informasi seputar gaya hidupnya di Instagram. Akunnya memiliki lebih dari satu juta pelanggan.
Pheu Thai menempati posisi kedua dalam pemilihan umum, tetapi diizinkan membentuk pemerintahan setelah Pita Limjaroenrat dari partai Move Forward pemenang pemilu didiskualifikasi oleh parlemen Thailand. Pheu Thai kemudian membentuk aliansi dengan 10 partai lainnya.
“Pheu Thai akan melanjutkan misi pentingnya meningkatkan penghidupan masyarakat,” kata Paetongtarn di depan ratusan anggota partai.**/zie/int