BNEWS - Menjalani studi di Universitas, mahasiswa sering berhadapan dengan banyak kegiatan, seperti kegiatan kampus, lomba ataupun sekedar bersenang-senang dengan pergi nongkrong. Hal ini membuat mahasiswa harus bijak dalam menggunakan uang yang mereka punya.

Terutama bagi mahasiswa rantau yang mengharuskan untuk ngekos, banyak sekali perhitungan yang harus dibuat, mulai dari pengeluaran untuk kebutuhan pokok maupun sekunder.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan adalah dengan membuat rancangan anggaran biaya. Bagi mahasiswa, RAB atau Rancangan Anggaran Biaya sudah sangat sering didengar, terutama dalam penggarapan sebuah projek kampus yang menggunakan dana besar. RAB ini juga bisa diterapkan dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.

Dalam strategi ini, mahasiswa ngekos perlu membagi prioritas uang dalam 4 bagian berikut agar keuangan terkelola dengan baik dan tidak kehabisan dana diakhir bulan

1. Kewajiban
Seperti namanya, kewajiban adalah hal yang harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan keuangan karena sifatnya wajib. Jika tidak terbayarkan maka akan fatal akibatnya. Salah satu contoh kewajiban bagi mahasiswa ngekos adalah untuk membayar kos atau sewa tempat tinggal pada waktu yang telah disetujui bersama antar penyewa dan pemberi sewa.

Selain membayar kosan, kewajiban lainnya seperti membayar uang kuliah atau keperluan untuk menunjang pembelajaran seperti membeli buku dan lainnya. Pengalokasian harus dilakukan saat awal bulan dan segera dibayar pada waktu yang telah ditentukan agar uang yang dimiliki tidak terpakai untuk keperluan lain.

2. Kebutuhan
Kebutuhan meliputi hal-hal yang menunjang kehidupan manusia seperti makanan, perlengkapan kebersihan, transportasi dan perawatan tubuh seperti skincare atau bodycare jika dibutuhkan. Jika tidak terpenuhi, maka kehidupan yang dijalani selama menjadi mahasiswa akan terganggu.

Oleh karena itu, kebutuhan haruslah menjadi point utama dalam pengelolaan keuangan setelah kewajiban. Dalam pembagian keuangan, kamu dapat menyisihkan 50% dari total keseluruhan uang yang kamu punya atau setengah dari keseluruhan uang.

Hal ini dikarenakan kebutuhan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sangatlah banyak. Untuk itu, diperlukan pengalokasian yang besar pula dalam point kebutuhan ini. Untuk jumlah pastinya, kamu bisa menyesuaikan dengan berapa uang bulanan yang kamu peroleh.

Namun, kamu bisa mengurangi persentase jika kebutuhan yang kamu perlu tidak terlalu banyak dan bisa disesuaikan kembali pada jumlah kebutuhan masing-masing individu.

3. Keinginan
Sebagai seorang manusia, tidak luput dari banyaknya keinginan yang ingin diperoleh. Terlebih bagi seorang mahasiswa/mahasiswi yang lagi ngekos, godaan terhadap barang-barang ataupun tempat yang lagi ngetren yang ingin dikunjungi pasti sangat banyak.

Namun perlu diingat, keinginan adalah kebutuhan sekunder, atau yang jika tidak terpenuhi maka keberlangsungan hidup akan baik-baik saja. Beberapa contoh keinginan seperti nongkrong, nonton, atau mengunjungi cafe-cafe baru yang lagi viral.

Untuk keinginan atau kebutuhan sekunder, kamu bisa mengalokasikan setidaknya 30% dari total keseluruhan uang bulanan yang kamu miliki. Karena tidak bisa dipungkiri, keinginan merupakan salah satu faktor yang bisa membuat hidup menjadi lebih bahagia hingga kamu tetap perlu mengalokasikan keuangan untuk hal tersebut.

4. Tabungan
Tabungan juga menjadi salah satu faktor penting dalam pengelolaan keuangan. Uang yang dimiliki haruslah disisihkan untuk disimpan sebagai pegangan kamu di masa depan.

Kamu bisa menyisihkan 20% dari keseluruhan uang yang dimiliki untuk disisihkan dan disimpan pada tempat yang kamu mau. Bisa menabung pada bank, dompet khusus ataupun membeli emas yang sewaktu-waktu bisa kamu gunakan kembali pada waktu-waktu tertentu.

Untuk tujuan menabung bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kamu bisa menabung untuk membeli barang impian atau hanya sekedar menyimpan uang sebagai pegangan untuk biaya-biaya tak terduga.**/titahsitibungsu