BNEWS - Tiga dari empat orang warga Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) yang berhasil kabur dari apartemen di Malaysia ternyata menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Korban dipaksa dijadikan PSK, padahal sebelumnya dijanjikan sebagai pelayan resto.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Muhammad Yamin, dalam kasus ini pihaknya telah menangkap dua orang perempuan, inisial JR dan AB. JR adalah orang yang menawarkan pekerjaan kepada pelaku sebagai pelayan resto di Malaysia.

"Korban dijanjikan gaji sebesar Rp15 juta per bulan," kata Kasat, Kamis (25/4/2024).

Tentunya saja dengan tawaran tersebut korban terbuai. Lalu pada tanggal 24 Maret 2024 korban bersama-sama dengan pelaku JR berangkat ke Malaysia dan dijemput oleh agency yang ada di Malaysia.

"Saat tiba di Malaysia, korban tidak dipekerjakan pelayan resto sebagaimana dijanjikan, namun melainkan dipekerjakan sebagai wanita penghibur di tempat SPA," katanya.

Menurut Yamin, para korban juga diminta untuk mengirimkan foto selfi dengan menggunakan bra dan celana dalam. Foto-foto itu lalu dimasukkan ke dalam catalog dan aplikasi kencan.

"Karena sudah merasa ketakutan dan tidak tahan lagi, korban kabur dengan lari dari apartemen," kata Kasat.

Yamin menjelaskan, korban akhirnya berhasil keluar apartemen setelah mencari alasan untuk mencari makan ke luar apartemen. Selanjutnya, kabur mengunakan taksi.

"Korban diantar ke Kedutaan Indonesia. Selanjutnya korban, menelpon orang tua untuk dipesankan tiket kembali ke Padang," katanya.

Pada tanggal 3 April 2024, korban kembali ke Padang dan dijemput oleh keluarga korban di Bandara International Minangkabau. Kemudian membuat laporan ke polisi.**/syf