BNEWS - Ketua Komisi II DPRD Riau, Safruddin Iput, berjanji akan memprogramkan bantuan kepada para nelayan di Bagan Barat, Kabupaten Rohil berupa jaring, mesin boat, dan coolbox.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Riau dapil Rohil tersebut, menyikapi permintaan warga Bagan Barat saat reses pada 5 sampai November kemarin, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/11/2023).
"Di Bagan Barat itu 60 persen nelayan. Saat reses kemarin warga kurang mampu disana meminta bantuan ke koperasi melalui saya sebagai perwakilan mereka agar bisa dibantu. Antara lain, jaring, mesin bot, dan tempat ikan fiber coolbox. Jadi mereka meminta itu untuk meningkatkan hasil tangkap ikan," ujarnya.
Syafruddin yang biasa dipanggil Iput itu mengatakan, selain itu warga Bagan Besar juga meminta bantuan alat-alat pertanian, dan peternakan.
Menyikapi hal itu politisi asal fraksi Gerindra DPRD Riau berjanji akan memprogramkan bantuan tersebut melalui pokok pikiran (Poki) di tahun 2024.
"Jadi sebagai perpanjangan tangan rakyat Rohil, saya akan programkan di APBD Riau 2024. Untuk membeli alat tangkap. Mereka melalui koperasi minta bantuan ke DPRD Provinsi dari dapil Rohil melalui pokok pokok pikiran. Dan itu akan kita programkan. Mudah-mudahan ya terkabul," ujar Iput.
Terkait bantuan untuk pertanian kata Iput, pihaknya mengaku sudah memprogramkan. Hanya saja hasilnya nanti dilihat.
"Jalan usaha tani nelayan padi ya udah kita coba programkan cuma hasilnya nanti kita tengok dulu. Terus terang seluruh program pokok pokok pikiran itu saya salurkan untuk kepentingan masyarakat banyak," tandasnya.
Dikatakan Iput, dirinya belum pernah sekalipun terpikir untuk mencari kepentingan pribadi dan itu adalah komitmen.
"Saya dititipkan amanah sebagai wakil rakyat di Provinsi dan saya harus berbuat untuk kepentingan rakyat, titik ndak ada koma," katanya
Ketika ditanya kenapa produksi beras Rohil sekarang kurang sementara sebelumnya dikenal sebagai lumbung padi di Provinsi Riau, Iput mengatakan akibat beralihnya petani ke sawit.
"Kebetulan dulunya masyarakat petani padi. Boleh dikatakan Rokan Hilir ada beberapa tahun, itu swasembada pangan. Nah, dengan lahirnya program sawit ini, jadi banyak masyarakat itu alih fungsi lahan. Yang sebelumnya dia nanam padi, dan lahan itu ditanam sawit. Cuma syukur alhamdulillah, tidak secara keseluruhan, hanya beberapa persen," tandasnya.
Iput mencontohkan seperti lumbung padi di kecamatan Rimba Melintang, khususnya desa Teluk Pulau Multi Jaya dan sekitarnya. Itu programnya tetap padi seperti kecamatan Kubu dan Kubu Babusalam dan beberapa lokasi seperti sungai Panji masih tetap menjadi petani padi.**/fin
Komentar Anda :