BNEWS - Masalah banjir di kota Pekanbaru sudah berlangsung lama. Untuk menanggulanginya harus dilakukan secara total. Selain itu jalan yang dibuat oleh pemerintah juga harus diawasi.

Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Riau dari fraksi Golkar, Parisman Ikhwan, Rabu (15/11/23). saat dikonfirmasi seputar reses yang dilakukannya baru-baru ini.

"Kalau masalah banjir ini, bukan sekarang saja. 10 tahun yang lalu pun masalah banjir ini sudah ada. Itu adalah masalah yang sudah berlarut-larut yang tidak pernah diurus," ujarnya.

DPRD Riau kata Parisman, sudah pernah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan semua tingkatan. Baik Pemko Pekanbaru, Provinsi, Kementerian, Balai Besar Wilayah Sungai, Balai Cipta Karya yang ada di Provinsi Riau. Dan itu masalahnya sangat banyak. Karena air itu harus diurus dari hulu sampai ke hilir.

"Yang terjadi sekarang, banyak penyempitan anak sungai. Yang dulu untuk aliran air, sekarang sudah berobah menjadi drainase kecil karena ada pembangunan perumahan dan ruko. Kalau dulunyanya besar sekarang mengecil. Jadi air datang dari hulunya besar di hilirnya mengecil. Tentu air itu liar kemana-mana gitu," terang anggota DPRD Riau dapil kota Pekanbaru tersebut.

Untuk menanggulangi banjir tersebut ucap ketua Komisi IV DPRD Riau itu, harus dilakukan secara total. Dengan membuat anak sungai baru atau saluran baru dan embung untuk penampungan air tersebut.

Parisman pun membantah jika galian optik di sejumlah ruas jalan jadi penyebab.

"Enggak ada itu. Secara personal banjir itu karena tidak pernah diurus dan ijin-ijin tidak pernah diawasi. Jadi yang dulunya sungai itu besar (anak sungai, red) lebarnya 1 sampai 2 meter, sekarang sudah menjadi 80 cm, sudah dangkal lagi. Bagaimana kita mau melebarkan lagi, kiri kanan sudah ada bangunan. Baik itu ruko maupun rumah itu masalahnya," ucap Parisman.**/fin