BNEWS - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar ikut melakukan panen cabai dan ubi bersama Kelompok Tani Goro SAE, di Jalan Pasir Putih Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (28/09/2013).

“Alhamdulillah hari ini kami melakukan panen cabai dan ubi. Ini sekaligus untuk memotivasi para petani agar mereka senang dan semangat menanam tanaman sayur-sayuran untuk mendukung ketahanan pangan,” kata Gubri di lokasi.

Gubernur Riau juga mengatakan bahwa produksi tanaman pangan sangat berkaitan dengan masa depan. Dengan adanya persiapan dari kelompok tani yang berkolaborasi bersama Pemprov Riau, akan dapat membantu mengendalikan harga dan inflasi.

“Masa depan kita ini berkaitan dengan tanaman pangan. Diharapkan dengan adanya kesadaran masyarakat ikut membantu pemerintah dalam rangka untuk menyiapkan kesediaan pangan ini sekaligus juga bisa melakukan pengendalian harga. Tentunya kita dapat menjaga inflasi tidak tinggi di provinsi Riau,” kata Gubri.

Menurut Gubri, saat ini harga cabai di pasaran masih kurang stabil. Karena itu Gubri berpesan agar penanamannya semakin diperluas. Karena pemerintah daerah telah memberikan berbagai bantuan peralatan operasional yang dibutuhkan untuk kelompok tani.

“Tadi saya bilang juga, pupuk jangan tergantung pada subsidi. Tetapi saya harapkan mereka agar bisa menciptakan pupuk organik,” lanjut Gubri.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Goro SAE, M Aspin Wibowo mengatakan, sejak tahun 2020 pihaknya telah dipercayai untuk mengelola tanah Pemprov tempatnya di pasir putih dengan luasan sekitar 31 hektar.

“Kami sejak tahun 2020 telah di percaya Pemprov Riau untuk mengelola tanah di sini. Kami mengucapkan terima kasih, karna dengan kawan-kawan dan paguyuban serta didukung peralatan-peralatan sehingga kami bisa menanam tanaman untuk ketahanan pangan,” terangnya.

Aspin juga menuturkan, tanaman yang utama yaitu ubi kayu. Lalu ada juga jagung dan kemudian ada cabai. Di atas lahan di lokasi itu terdapat pula peternakan sapi dan kambing yang ampasnya bisa dikelola menjadi pupuk organik.

“Sehingga pertanian kita bisa terintegrasi dengan pupuk hewan atau organik untuk pemupukan. Dengan begitu, bisa juga untuk menunjang pertumbuhan tanaman,” tuturnya.

Menurut Aspin, selama ini hasil panen sangat menggembirakan para petani. Di lahan 4 hektar mampu memanen dalam jangka waktu sebulan. Untuk 1 hektar hasil dari ubi kayu perbatang rata-rata 7 kilo.

“Tandanya kalau petani kita masih bertahan berarti ada manfaat dan ada kesejahteraan untuk mereka sehingga bisa keberlanjutan," kata Aspin.**/zie