BNEWS - Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kecamatan Pasir Penyu resmi terbentuk, dalam rapat panitia pembentukan pengurus DPAC di B Coffee Desa Candirejo.

Pembentukan DPAC ini dihadiri langsung oleh Ketua DPC Granat Kabupaten Indragiri Hulu, Wiston Pandiangan, yang sepakat memilih Mulyanto sebagai ketua DPAC Granat Pasir Penyu dan Alimanto sebagai Sekretaris.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh tokoh senior dan tokoh pemuda yang kritis terhadap maraknya peredaran narkotika di kabupaten Inhu, khususnya di kecamatan Pasir Penyu dan mendukung penuh terbentuknya Organisasi DPAC Granat di wilayahnya.

Salah satunya Arifuddin Akhalik yang merupakan mantan Anggota DPRD kabupaten Inhu dan ikut bergabung dalam kepengurusan DPAC Granat kecamatan Pasir Penyu.

"Jangan pernah berhenti melawan pengaruh narkoba. Kita tau peredaran dan pengaruh narkoba sudah cukup mengkhawatirkan Granat ini sudah lama berdiri di kabupaten Inhu. Artinya, sejak dulu saya selalu aktif melakukan pemantauan dan selain saya berkoordinasi dengan kawan-kawan yang juga peduli terhadap peredaran narkotika. Secara pribadi saya juga berkoordinasi dan memberikan informasi kepada penegak hukum tentang pergerakan para bandar narkoba diwilayah kita ini," katanya.

"Dengan terbentuknya organisasi Granat di kecamatan Pasir Penyu ini mari kita bangun semangat dan kebersamaan untuk melawan pergerakan peredaran nakotika, saya yakin kita bisa,tegas Arifuddin dengan penuh semangat," sambungnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Granat kabupaten Inhu, Wiston Pandiangan mengatakan, Pasir Penyu sangat diharapkan menjadi kecamatan terdepan dalam pencegahan Narkotika di Kabupaten Indragiri Hulu.

"Dengan kehadiran tokoh senior kita, saya percaya DPAC Granat Pasir Penyu akan menjadi garda terdepan yang menjadi contoh bagi kecamatan lainnya dalam pencegahan narkotika. Granat bergerak di wilayah pencegahan dan sosialisasi terhadap pengaruh narkotika," katanya.

Lebih lanjut Wiston Pandiangan yang akrab disapa Tomy mengatakan, penyebaran dan pengaruh narkoba bukan saja sangat mengkawatirkan tetapi sudah masuk kewilayah sangat menakutkan.

Mengapa begitu sebutnya, kerusakan yang disebakan narkoba saat ini cukup dahsyat. Diperkiran 85% binaan rutan kelas II B Inhu merupakan kasus narkotika dan 30 % siswa sekolah menengah atas menjadi pengguna narkoba.

Masih kata Winston, jika yang terpengaruh atau terperosok dalam kegilaan menggunakan narkoba itu orang dewasa diatas usia 40 itu sebuah ketololan yang dengan sadar dia gunakan dan nikmati, namun jika yang terperosok dalam pengaruh kecanduan menggunakan narkoba pada usia anak dibawah umur dan remaja kerusakannya sangat dasyat, inilah kita sebut generasi bangsa yang menjadi korban narkoba.

"Anak dibawah umur dan remaja jika kecanduan menggunakan narkoba tidak akan mampu lagi mengendalikan diri dalam sikap dan perbuatan terhadap guru, orang tua orang orang dewasa yang harusnya dia hormati dan segani," katanya.

Granat katanya, mengandalkan penegak hukum dalam hal ini BNN dan Kepolisian, sebagai garda terdepan dalam pemberantasan Narkotika dan Granat akan selalu berupaya menjadi mitra yang baik, yang dapat bersinergi dalam pencegahan peredaran dan pengaruh narkotika.**/iin