Sudah Satu Bulan, Karhutla di Dumai dan  

BNEWS - Sebulan sudah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, menyebabkan terjadinya kabut asap yang cukup tebal.

Karhutla ini melanda dua desa, yakni Desa Pelintung di Kota Dumai dan Desa Tanjung Leban di Kabupaten Bengkalis, dan telah menghanguskan 50 ha lahan.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo mengatakan, hingga saat pelaku Karhutla tersebut belum ada yang ditangkap, karena adanya sejumlah kendala yang dihadapi.

"Terhadap kejadian karhutla tersebut, saat ini sudah naik ke tahap penyidikan. Ada beberapa kendala penyidik dalam menentukan tersangka," ujar Bimo, Minggu (21/5/2023).

Bimo menjelaskan, kendala yang dihadapi polisi yakni saat dilakukan olah TKP tidak ditemukan purunan. Selain itu, penyidik juga tidak menemukan tebasan atau pembukaan lahan dengan cara tebas di atas lahan yang sudah terbakar.

"Kondisi lahan yang terbakar masih semak belukar dan tidak ada tanaman atau belum ada aktivitas, sehingga sulit untuk menentukan tersangka dalam perkara itu," kata Bimo.

Bahkan, polisi tidak menemukan saksi yang melihat siapa yang diduga melakukan pembakaran. Bimo menyampaikan untuk mendalami hal itu, penyidik perlu kehati-hatian dalam penentuan tersangka.

"Untuk saksi yang sudah diperiksa saat penyidikan sebanyak 9 orang serta 1 orang dari ahli kebakaran dan kerusakan lingkungan," ucap Bimo.

Kebakaran hutan dan lahan di perbatasan Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis terjadi pada 19 April 2023 lalu. Saat itu tim gabungan berusaha memadamkan api, bahkan helikopter juga dikerahkan.**/ris