BNEWS - Orang tua siswa yang anaknya sekolah di SMA N 2 Sungai Parit, kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), resah dan mengeluhkan soal adanya pungutan iuran perpisahan yang cukup besar, Rp 1 juta per siswa.

"Alasannya uang itu untuk jalan-jalan," kata salah seorang wali murid yang minta namanya tidak disebutkan.

Mirisnya lagi, bagi siswa yang tidak ikut jalan-jalan tetap harus ikut membayar setengah dari nominal yang ditentukan yaitu sebesar Rp 500.000,-.

Beberapa siswa yang dikonfirmasi oleh media ini membenarkan adanya iuran tersebut. Banyak yang mengeluh, karena adanya aturan itu sangat memberatkan bagi wali murid yang anaknya tidak ikut jalan- jalan.

"Terus terang saya selaku wali murid jelas keberatan dengan adanya aturan seperti ini, tapi saya tidak berani terlalu banyak berkomentar," kata wali murid kelas XII.

Menurutnya, tidak semua wali murid dari keluarga mampu. Apalagi selain uang iuran, orang tua juga harus memikirkan biaya pasca kelulusan anaknya nanti.

Sementara itu salah seorang guru yang merupakan wali kelas XII saat ditanya terkait iuran itu dengan nada ragu- ragu menjawab tidak tahu.

"Maaf buk saya tidak tahu masalah iuran itu," katanya.

Terpisah Kepala Sekolah SMA N 2 Sungai Lala, Rifa Desi Sarin saat di konfirmasi Rabu (26/04/2023) pukul 10:24 melalui telpon hanya menjawab dengan kalimat "maaf ya buk, ibuk tidak berhak tentang sekolah kami".

Lalu sang kepala sekolah tersebut segera mematikan telpon. Saat kembali ditelpon, tidak diangkat lagi oleh kepala sekolah tersebut.**/Iin