BNEWS - Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Riau (AMPR), hari ini, Kamis (16/3/2022) nenggelar demo.ke DPRD Riau. Mereka menuntut tindakan tegas atas kematian 11 pekerja PT PHR dilingkungan perusahaamu

Koordinator Umum demo, Asmin Mahdi mendesak DPRD Riau segera membentuk Pansus investigasi yang sudah direncanakan sebelumnya.

"Kami mendesak DPRD Riau segera mengusut PT PHR. Mereka juga bersikap acuh tak acuh kepada DPRD. Terlebih lagi Dirut PHR Jafee yang selalu mangkir dan tak nampak di mana keberadaannya sampai sekarang," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Tengku Hasbi dari DPD GMNI Riau juga mengatakan, terkait kasus ini PT PHR tidak cukup hanya menyantuni keluarga korban saja.

"Kita bicara nyawa manusia, ini kejahatan kemanusiaan,," katanya.

Ada beberapa tuntutan yang disampaikan AMPR saat demo, diantaranya, menuntut management PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memenuhi seluruh tanggungjawabnya untuk memberikan santunan kepada keluarga para korban.

Menuntut kepada Management Pertamina Hulu Rokan untuk memblacklist seluruh perusahaan subkontraktor yang telah lalai menerapkan sistem k3 migas sehingga
mengakibatkan kecelakaan kerja.

Menetapkan tersangka kepada para pihak yang bertanggung jawab atas tragedi kecelakaan kerja dan menuntut kepada pemangku kebijakan untuk mendesak PT PHR melaksanakan RUPS dalam rangka memberhentikan Direktur Utama Jafee A Suardin dan EVP Upstream Business Edwil Suzandi.**/zie