BNEWS - Mengenang tragedi Rengat Berdarah yang terjadi pada 5 Januari 1949, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu) memperingatinya dengan melakukan zikir bersama yang dipusatkan di Gedung Sejuta Sungkai Rengat, Rabu (04/01/2023) malam.

Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi dalam sambutannya menyampaikan harapan, dengan zikir bersama ini para pahlawan yang gugur dalam peristiwa tersebut mudah-mudahan mendapat tempat yang terbaik di sisi Sang Maha Pencipta.

"Tragedi Rengat Berdarah memiliki nilai perjuangan yang berarti bagi masyarakat Inhu. Mudah-mudahan semangat perjuangan para pahlawan tersebut dapat kita lanjutkan dalam mengisi pembangunan ini," sebut Rezita.

Zikir bersama ini dipimpin oleh Ustadz Alfian dan Ustadz Muhammad Raihan dan tampak juga hadir Sekretaris Daerah Inhu Hendrizal, para pejabat Inhu, ASN dan tenaga honorer, tokoh agama, serta masyarakat Inhu.

Selanjutnya Pemerintah Kab. Inhu bersama Forkopimda Inhu pada Kamis (05/01/2023), juga melaksanakan upacara peringatan hari Rengat Berdarah yang setiap tahunnya diselenggarakan di Monumen Bersejarah Depan Kediaman Bupati Inhu.

Bupati Inhu menyampaikan bahwa peristiwa Rengat Berdarah yang terjadi pada 5 Januari 1949 tersebut menyebabkan 2.000 penduduk kota Rengat gugur dalam agresi yang dilakukan oleh tentara Belanda.

Untuk mengenang peristiwa tersebut, juga dilakukan tabur bunga di pinggiran sungai Indragiri oleh Bupati Inhu bersama Forkopimda Inhu.**/iin