Hikmah
Islam Diturunkan di Tempat Kering Kerontang, Tapi Mampu Ciptakan Peradaban
Jumat, 02-12-2022 - 17:27:39 WIB
Makkah
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Mengapa agama Islam diturunkan di Makkah dan bukan daerah lainnya? Barangkali pertanyaan ini banyak melintas dipikiran umat Islam. Tentu ada banyak hikmah yang dapat direnungkan sekaligus dipetik dari ketetapan Allah SWT tersebut. Termasuk dalam jejak islamisasi di Makkah.

Pakar imu Alquran KH Ahsin Sakho Muhammad menyampaikan, maksud Islam dalam penjelasan di sini adalah Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi renungan bersama. Dalam hal ini, ada ranah yang menyangkut ketauhidan.

"Sebelum masa Nabi Muhammad SAW, nabi-nabi berasal dari bani Israil," kata
KH Ahsin Sakho Muhammad, dikutip dari kanal Youtube Ahsin Sakho Center.

Nabi-nabi dari bani Israil merupakan keturunan dari Nabi Ishak. Di antaranya Yakub, Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, dan Isa. Berdasarkan Alquran, Bani Israil tidak mau bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengutus banyak nabi kepada bangsanya.

Mereka justru melakukan hal-hal yang tidak terpuji dan enggan bersyukur, bahkan membunuh nabinya sendiri, seperti Nabi Sya'ya, Nabi Zakaria, dan Nabi Yahya. Nabi Isa juga ingin dibunuh oleh orang-orang bani Israil, tetapi tidak berhasil.

Allah SWT, demikian dipaparkan Kiai Ahsin, sudah memberikan kesempatan kepada bani Israil untuk kembali ke jalan yang benar, tetapi mereka tidak demikian. Karena itu, Allah SWT ingin mengalihkan kenabian kepada keturunan Nabi Ismail yang tak lain adalah kakak Nabi Ishak dari satu bapak (Nabi Ibrahim) lain ibu.

Kiai Ahsin melanjutkan, faktor lain pemilihan Makkah sebagai tempat diturunkannya Islam kemungkinan karena Makkah saat itu adalah daerah yang sangat tandus.

Allah SWT menurunkan Islam di Makkah untuk merepresentasikan bahwa, meski diturunkan di tempat yang kering kerontang, Islam bisa menciptakan peradaban.

Dahulu, Nabi Ibrahim melakukan dakwahnya di Kota Ur (sekarang Irak), tetapi di kota tersebut tidak subur untuk kegiatan tauhid. Berbeda dengan Makkah yang walaupun daerahnya kering kerontang, Islam bisa berkembang dengan kegiatan tauhidnya.

Allah SWT tidak ingin peradaban Islam menumpang pada peradaban yang sudah ada. Seandainya Islam diturunkan di Persia, berarti Islam menumpang pada peradaban Persia. Begitu pun jika Islam diturunkan di Romawi. Namun, Islam dimulai di Makkah, yang artinya dimulai dari awal.

Dengan pengalihan kenabian itu, menurut Kiai Ahsin, Allah SWT ingin agar Nabi Ismail menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar hingga kemudian bisa berkeluarga bersama istri yang berasal dari suku Jurhum.

Dari peranakan Nabi Ismail dan wanita suku Jurhum ini muncul bangsa Arab yang muta'aarib, yaitu bangsa Arab yang campuran. Bangsa Arab campuran itu menghasilkan keturunan sampai kepada Adnan, kakek Nabi Muhammad SAW dari beberapa generasi.**/zie/sumber:Republika.co.id




 
Berita Lainnya :
  • Islam Diturunkan di Tempat Kering Kerontang, Tapi Mampu Ciptakan Peradaban
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved