MYANMAR - Setelah Facebook dan Whatsapp, kembali junta militer Myanmar memblokir sejumlah media sosial, seperti Twitter dan Instagram akibat protes anti-kudeta yang semakin meluas di negara tersebut.
Perusahaan telekomunikasi Norwegia, Telenor, mengatakan, junta militer Myanmar telah memerintahkan penyedia internet untuk memblokir Twitter dan Instagram hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Myanmar belum memberi komentar kepada Reuters terkait pemblokiran media sosial tersebut.
Sementara itu, seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi pemblokiran Instagram di Myanmar.
"Kami mendesak pihak berwenang memulihkan konektivitas sehingga orang di Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga, teman, serta mengakses informasi penting," katanya.
Sejak Facebook, platform media sosial utama Myanmar, diblokir, sebagian besar warga beralih ke Twitter dan Instagram untuk meluapkan protes mereka terhadap kudeta yang berlangsung.
Banyak warga Myanmar menggunakan media sosial untuk menggemakan penolakan kudeta dan menyerukan kampanye pembangkangan sipil kepada junta militer.
Keriuhan akibat bunyi klakson dan pukulan panci juga terus menggema di sejumlah kota besar di Myanmar seperti Yangon dan Ibu Kota Naypyidaw selama tiga hari terakhir, sebagai bentuk protes warga terhadap kudeta yang berlangsung pada Senin (1/2/2021) lalu.
Sejumlah penduduk mengemudikan kendaraan di kota sambil membunyikan klakson secara terus menerus sebagai bentuk protes mereka terhadap kudeta.
Sementara itu, dilansir dari CNNIndonesia.com, sebagian masyarakat lainnya berdiri di balkon apartemen dan rumah masing-masing dengan memukul perkakas dapur seperti panci.
Gerakan protes tersebut berlangsung setelah kampanye yang dikenal Gerakan Pembangkangan Sipil menyebar di Facebook, platform media sosial utama Myanmar, tak lama setelah kudeta berlangsung.
Mereka mengajak seluruh warga Myanmar untuk membunyikan klakson dan memukul barang apa pun, terutama perkakas dapur, sebagai bentuk aksi damai menolak pemerintahan junta militer.
Beberapa netizen Myanmar mengunggah video di media sosial yang memperlihatkan para penghuni sebuah kompleks apartemen kompak memukul peralatan memasak seperti panci dari masing-masing balkon mereka pada Selasa (2/2/2021) malam.
Beberapa dari mereka juga turut memasang slogan anti-kudeta pada masing-masing balkon dan pagar rumah.**
Komentar Anda :