Berawal dari Kongres Perempuan 1928, Tetapi Tiap Tahun Dirayakan Sebagai Hari Ibu
Rabu, 22-12-2021 - 18:27:40 WIB
Nugroho Noto Susanto
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Hari ini media sosial dipenuhi ucapan, "Selamat hari ibu 22 Desember 2021." Semua kalangan, dari semua kelas, tidak mau ketinggalan untuk mengucapkannya.

Tetapi saya pribadi lebih memilih menamai hari ibu dengan Hari Perempuan. Rekan-rekan di Komnas Perempuan lebih progresif lagi, menyebutnya dengan Hari Pergerakan Perempuan.

Hari perempuan atau Hari Pergerakan Perempuan memang tidak muncul di ruang hampa. Hari ibu, menurut tafsir pemerintah secara resmi, diperingati untuk mengenang dan mendedikasikan perjuangan para perempuan hebat yang melakukan Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928.

Inti kongres tersebut bahwa para perempuan menyatakan dirinya berkomitmen dalam perjuangan kebangsaan. Mereka tampil di muka, berpidato mewakili organisasi masing-masing, bertekad bahwa mereka tidak hanya dijadikan sebagai fungsi domestik saja dalam rumah tangga seperti masak memasak, cuci baju, dan urusan kasur, namun perempuan hebat itu berjuang membela keadilan bagi perempuan di ruang publik.

Mereka memikirkan tentang bagaimana nasib pendidikan perempuan, kesehatan reproduksi dan kebutuhan gizi perempuan dan anak, Keahlian dan ketrampilan bagi perempuan, hingga kemerdekaan Indonesia.

Kita tahu patriarki dan mode ekonomi kapitalistik membuat perempuan terpinggirkan sekian abad lamanya. Pendidikan diprioritaskan bukan untuk perempuan. Apalagi kekuasaan politik. Ketidakadilan ini berlangsung di ruang budaya, pendidikan, politik, dan ekonomi.

Dalam konteks seperti itu, muncullah gerakan perempuan secara sistematis untuk menyampaikan nota protes dan mengemukakan pendapat di ruang publik. Kebangkitan gerakan perempuan itu mengemuka pada Kongres Perempuan Pertama di Yogyakarta.

Para Perempuan dengan beragam latar organisasi itu, menuntut kesetaraan dan keadilan. Kesetaraan dan keadilan tidak dimaknai bahwa perempuan menolak takdir atau kodrat. Mereka tetap menerima takdir Tuhan dengan suka cita.

Tapi mereka menolak tafsir sosial atau produk opini sosial yang menempatkan perempuan pada posisi marginal. Apalagi menempatkan perempaun di ruang domestik ansich. Di sinilah poin perjuangan kaum perempuan pada kongres 22 Desember 1928 itu.

Alhamdulillah saat ini tidak sedikit perempuan hebat yang berkiprah di republik Indonesia dan dunia. Dari presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota, komisaris, Komisioner, pengusaha, aktifis, pengacara, guru, insan pers, pelaku seni, dosen, rektor, maupun pegawai di pemerintahan.

Walau Pemerintah mengubah subyek "perEMPUan" pada kongres perempuan menjadi hari "Ibu", semoga kita tidak salah kaprah menempatkan konteks sejarah peringatan hari ibu tersebut.

Di satu sisi memang ada pesan moral untuk anak bangsa agar tetap mengingat dan menghormati perjuangan seorang ibu bagi keluarga, namun pergantian itu jangan sampai melupakan peran penting Perempuan dalam konteks perjuangan kebangsaan yang digagas pada Kongres Perempuan.

Kita berharap di momentum hari ibu tahun 2021 ini, semoga perempuan dihormati seperti layaknya manusia sempurna. Sehingga cita-cita kita untuk tidak ada lagi kekerasan verbal atau non verbal pada perempuan, Tidak ada lagi pemerkosaan pada perempuan, tidak ada lagi peminggiran pada perempuan dengan dalih ketidakmampuan, lemah secara fisik, penuh perasaan minus logika, dan setumpuk dalih gak bermutu lainnya.

Di momentum hari ibu atau hari perempuan 2021, mari kita tanamkan dalam diri, bahwa Perempuan Bisa.

Selamat hari Ibu, atau lebih pas disebut hari Perempuan atau Hari Pergerakan Perempuan bagi seluruh rakyat Indonesia.**

Penulis: Nugroho Noto Susanto (anggota KPU Riau).




 
Berita Lainnya :
  • Berawal dari Kongres Perempuan 1928, Tetapi Tiap Tahun Dirayakan Sebagai Hari Ibu
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved