BNEWS - Memasuki ruang kerja Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Rezita Meylani Yopi ketika senja mulai mengejar malam di Pematang Reba pada Kamis yang tenang, mata tertatap deretan toples kue di meja tamu. Bukan karena modelnya yang cantik, tapi karena isinya yang mengusik rasa ingin tahu.

"Ini hasil daerah kami, buatan tangan warga yang mencari rezeki melalui usaha rumahan dan UMKM. Ini langkah awal memasarkan produk mereka. Saya meminta kue-kue di ruangan ini dan juga ruangan-ruangan pejabat dan kepala dinas diisi penganan khas daerah produksi UMKM kami, UMKM Inhu," kata Rezita.

Menurut Bupati peraih Rekor MURI sebagai Kepala Daerah termuda di Indonesia ini, jika tidak orang Inhu sendiri yang memulai mencintai produk negerinya, bagaimana mungkin orang luar Inhu bisa mencintainya. Jika tidak orang Inhu sendiri yang memulai menikmati kegurihan penganan buatan masyarakatnya, bagaimana mungkin orang lain bisa menikmatinya.

"Ini juga berlaku untuk kerajinan dan produk Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Inhu lainnya, seperti batik. Saya memulai batik yang dipakai pejabat Inhu hingga batik seragam sekolah, adalah batik Inhu, batik produksi kami sendiri," tutur Rezita.

Rezita yakin, di tengah terpaan Pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian masyarakat menurun, UMKM adalah salah satu cara untuk membangkitkannya kembali. Jika UMKM bergerak, ekonomi rakyat juga akan bergerak dan kesejahteraan pelan-pelan bisa mulai kembali dibangun.

"Untuk bergerak tentu harus ada pembeli dan untuk ada pembeli harus ada pemasaran, ada marketing dan Saya yakin jika semua pihak mau bergerak sebagai marketing, produk-produk UMKM Inhu akan dilirik juga oleh masyarakat daerah lain dan pemasaran akan berkembang," ulas Rezita yang memang seorang sarjana ekonomi.

Pada sisi lain, Bupati cantik dan anggun ini juga berpikiran maju untuk bidang pariwisata, karena seperti keyakinannya pada UMKM, Rezita juga yakin bahwa sektor pariwisata adalah salah satu peluang besar untuk meningkatkan ekonomi Inhu, apalagi sebentar lagi jalan Tol Pekanbaru-Rengat (Inhu) segera terbuka.

"Karena itu saya minta kepada dinas dan pihak terkait untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan wisata, baik lokasi, infrastruktur dan usaha masyarakat, selesai sebelum Tol selesai. Ketika Tol Terbuka Inhu sudah siap, masyarakat Inhu pun sudah siap menerima kunjungan wisatawan yang hendak menikmati indahnya alam kita," kata Rezita.

Menurut Rezita yang dalam 2 bulan setelah pelantikannya ini selalu turun ke masyarakat, berdialog dan mendengar aspirasi mereka, untuk bisa kemudian diakomodir dalam rencana pembangunan daerah di APBD, kemajuan wisata Inhu akan sangat menopang ekonomi rakyat kecil di sekitar lokasi wisata

"Pengrajin cinderamata, pedagang makanan hingga penginapan akan hidup dan ekonomi bergerak naik. Apalagi kita punya TNTN yang luar biasa indah," kata Rezita.

Keanekaragaman hayati yang dikandung kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sangat tinggi. Disamping itu, TNTN juga merupakan hutan hujan dataran rendah yang sangat mempesona.

"Oleh karenanya, kawasan TNTN merupakan aset penting yang dapat dikembangkan untuk pengembangan wisata alam baik satwa maupun alamnya," kata Bupati Inhu.

Apalagi Inhu adalah daerah perlintasan, Lintas Timur, yang setiap hari dipenuhi orang-orang yang berlalu lalang, dari satu kota ke kota lainnya. Sementara di Inhu sendiri banyak lokasi wisata yang bukan hanya alam tetapi juga lokasi wisata religius dan sejarah.

"Artinya, jika wisata dibenahi, akses jalan mendukung dan masyarakat menyambut dengan kesiapan cinderamata dan makanan khas, tentu wisatawan akan datang dan betah. Ekonomi rakyat hidup. Ini menjadi program yang Saya gesa pencapaiannya," kata Rezita.

Karena itu Bupati milenial ini juga menggesa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Inhu, karena vaksin menjadi salah satu upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19. Dengan terbentuknya Herd Imunitu tentu

"Alhamdulillah, antusias masyarakat Inhu untuk divaksin cukup tinggi, ini menggembirakan," ujar Rezita.

Dan hebatnya lagi, apa yang disampaikan Rezita soal UMKM, Pariwisata dan juga vaksinasi, juga disosialisasikan langsung oleh Rezita ke masyarakat, hingga pelosok desa, dengan terus menerus berkeliling, tanpa lelah.**/diamanda