Ketua PKK Rohil: Gizi Cukup Saat Hamil dan ASI Ekslusif Mampu Cegah Stunting
Jumat, 13-08-2021 - 18:07:53 WIB
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Sanimar Afrizal, memberikan pembekalan dan pemantapan pencegahan stunting untuk jajaran pengurus organisasi fungsional yang dipimpinnya.

Sanimar Afrizal menyampaikan bahwa berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO, definisi stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.

Dikarenakan suatu kondisi tertentu lanjutnya, dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya anak sebagai generasi penerus. Karena itu perlu dicegah dengan menciptakan kondisi yang ideal agar tumbuh kembangnya anak dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai dengan usianya.

"Sehingga anak akan tumbuh dan berkembang sebagai anak yang dapat menjadi investasi masa depan, generasi yang cerdas dan bernas," katanya.

Langkah untuk pencegahan stunting itu sendiri, Sanimar mengatakan sangat perlu dilakukan. Langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil.

"Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan," paparnya.

Yang kedua lanjutnya, dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, karena ASI mampu mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.

"Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI eksklusif selama enam bulan kepada buah hati," katanya.

Sanimar menjelaskan, protein whey dan kolostrum yang terdapat pada air susu ibu mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

Langkah ketiga yakni mendampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat. Sebab, ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.

"Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting," jelasnya.

Bahkan katanya lagi, WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.

Untuk langkah ke empat adalah dengan terus memantau tumbuh kembang anak. Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.

"Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya," ajaknya.

Sementara untuk langkah terakhir kata Sanimar, dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Seperti yang diketahui bahwa anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.

"Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut," pungkasnya.

Sanimar berharap, informasi yang diberikan dapat membantu para ibu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak.**/fik




 
Berita Lainnya :
  • Ketua PKK Rohil: Gizi Cukup Saat Hamil dan ASI Ekslusif Mampu Cegah Stunting
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved