PEKANBARU - Ratusan pekerja yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Dinas lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru lakukan aksi demonstrasi atas tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru Agus Pramono.

Agus Pramono memecat 318 tenaga harian lepas di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru tanpa alasan yang jelas. Pemecatan itu dilakukan pada 26, 27 dan 29 Desember 2020 lewat pesan WhatsApp.

Herning Perwira, koordinator lapangan aksi menuturkan aksi pemecatan yang dilakukan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, Agus Pramono, tak terpelajar.

"Sebab pemberhentian pekerja hanya melalui pesan WhatsApp. Di masa pandemi Agus Pramono justru menyumbangkan jumlah pengangguran. Copot Agus Pramono," kata Herning dalam orasinya.

Pemecatan itu juga dinilai tidak adil dan sepihak sebab para pekerja dipecat sebelum masa kontrak kerja habis.

Efek pemecatan melalui WhatsApp itu segera melahirkan masalah turunan seperti sampah yang makin berserakan di sudut-sudut jalan kota Pekanbaru. Hilangnya sumber penghasilan bagi para pekerja yang dampaknya paling kerasa pada ekonomi pekerja.

Setelah memaparkan peristiwa pemecatan sepihak para pekerja lewat WhatsApp, Herning membacakan tuntutan para pekerja. Pertama meminta Agus Pramono, selaku Kepala DLHK Kota Pekanbaru dipecat. Kedua, meminta Walikota Pekanbaru, Firdaus, mempekerjakan kembali pekerja dan terakhir meminta Walikota Pekanbaru menghentikan proyek multiyears di tengah situasi pandemi Covid-19. (whd)