BNEWS - Daging kambing sering disebut tidak sehat dan identik sebagai makanan tinggi kolesterol yang membahayakan kesehatan. Tapi benarkah demikian? Apalagi Nabi Muhammad SAW juga seorang penggemar daging kambing.

Menurut ustadz Khalid Basalamah, masyarakat di Timur Tengah sejak berabad-abad lampau adalah penyuka daging kambing. Mereka yang sudah berusia lanjut pun masih tetap sehat. Karena itu Basalamah menepis anggapan jika makan daging kambing beresiko darah tinggi.

"Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam sebuah hadist Bukhari gemar makan (daging) kambing, terutama bagian paha," kata ustaz Khalid Basalamah, dilansir detik.com, Sabtu (5/6/2021).

Indikasi lain bahwa daging kambing bukan menjadi 'sumber penyakit' adalah riwayat tentang Qurban yang dimulai oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dalam kisah tersebut, perintah untuk menyembelih Ismail kemudian diganti dengan domba.

Latar belakang lain, tentang syariat berupa aqiqah saat anak baru lahir. Orang tua muslim yang mampu wajib menyembelih dua ekor kambing bila yang lahir anak lelaki, dan satu ekor untuk perempuan.

"Kok bukan sapi, bukan unta? Kenapa domba? Berarti kan ada pesan di situ," kata Basalamah.

Terkait anggapan umum bahwa daging kambing memicu kolesterol dan darah tinggi, ustadz Khalid Basalamah merujuk keterangan para ahli gizi bahwa itu ada pada bagian jeroan.

"Bukan cuma jeroan kambing tapi jeroan semua hewan, apalagi bila dikonsumsi secara berlebih," katanya.

Selain berdakwah, ustadz Khalid Basalamah sejak 10 tahun lalu memang menekuni bisnis kuliner. Dia membuka restoran khusus menu Timur Tengah dengan bahan baku utama daging domba atau kambing. Lokasinya di Jalan Raya Condet persis di samping Gedung BLK Kementerian Tenaga Kerja.

Di Restoran Ajwad miliknya ini, ustadz Khalid Basalamah memperhatikan betul faktor pengolahan daging kambing. Selain itu tentunya memperhatikan syariat, mulai dari sebelum pemotongan, saat pemotongan, hingga pembersihan daging dan cara memasaknya.**/ara