Sajak-sajak Luka Luzi Diamanda
Rabu, 05-08-2020 - 10:05:32 WIB
Engkau Sunyi
Engkau sunyi
sesekali mendebar
di relung hati
engkau sepi
sesekali melintas
di wilayah angan
pada hulu kisah tidak memuara,
aku makamkan sansai
pada senyummu yang membeku
diujung kenang.***
--------
Kau Ladang Orang
Kematian jiwa sayangku
makam mana hendak dituju
Kamboja tak mewangi
pada nisan imaji
kubakari hati agar angkuhnya menopang diri
ini bukan bukit lagi sayangku,
pelangi yang didaki
bagaimana bisa menatap hulu?
gamang meracau
Lalu terhempas
pada bumi,
bumi yang mana?
semua telah dipetak-petaki
dipagari duri
kepunyaanku pun ditimbuni
aku mengawang
dalam rimba cakrawala bagai elang,
elang yang sunyi,
tapi angkuh, tapi kukuh
meraup takdirnya sendiri
kenapa syairmu menyakiti?
kau ladang orang sayangku,
kau ladang orang...
------
Soulmate, Setelah Cinta Ungkai
Kita mencinta
seperti berlari dalam lingkaran,
tiada pernah ada titik temu
seperti tempua di dahan kelapa,
ada tiada karena ada,
tiada ada karena tiada
hening melalang buana
dalam kurun lama,
Lalu sapa kembali dari jeda
mengurai jarak
dalam percakapan panjang,
tentang dunia,
tentang angkara murka
atau negara
yang memihak entah kemana
kita bisu, kita tuli,
tentang kita
kecuali selingan
tentang minus mu yang sudah 8
atau sinus ku yang sudah karatan
terbersit juga tanya
dimana mereka?
buah cinta
ah, aku tak hendak menjawab
dan engkau paham,
segera beralih cerita
hari ini berlembar-lembar kertas terbang
lewat email,
menelisik atau kah mengeja,
memperbaiki
ataukah memberi warna
kau tertawa
kelemahanku dalam ejaan deraimu
aku tertawa
kelemahanmu
dalam penulisan kataku
lalu mengapa harus bicara cinta,
jika itu akan mengingatkan luka?**
Komentar Anda :