BNEWS - Polri menambah jumlah titik penyekatan yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatra menjadi 381 titik, terkait kebijakan peniadaan mudik Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah dan upaya pengendalian penyebaran Covid-19.

Menurut Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Arief Sulistyanto, awalnya penyekatan hanya ada 333 titik. Penyekatan ini mulai dari Sumatra Selatan sampai ke Bali.

Arief yang bicara dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9,  Rabu (05/05/2021), memastikan, Polri akan melakukan penegakan hukum kepada mereka yang masih nekat mudik mulai tanggal 6 hingga 17 Mei.

“Untuk mendukung ini, Kepolisian sudah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif, mulai dari langkah yang bersifat preemtif, preventif, sampai penegakan hukum yang tegas, tetapi tetap humanis,” ujarnya.

Dipaparkan Arief, langkah preemtif dilakukan untuk mengubah sudut pandang masyarakat terkait larangan mudik ini. Terlebih mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia sejak dulu. Namun dengan situasi saat ini, mudik Lebaran untuk bersilaturahmi secara langsung tidak mungkin dilakukan.

"Silaturahmi bisa dilakukan secara virtual. Inilah yang disampaikan kepada masyarakat oleh seluruh jajaran Polri di kewilayahan," katanya.

Sedangkan untuk langkah preventif, Polri bersama instansi terkait menyosialisasikan terkait penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Penerapan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

“Terakhir adalah melakukan penegakan hukum, namun tetap humanis,” kata Arief.**/ara