BNEWS - Peraturan Gubernur (Pergub) yang lambat diterbitkan menjadi sebab belum bisa dibayarkannya Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk guru bantu, sudah sejak 3 bulan lalu di Kota Pekanbaru.

"Selain itu juga disebabkan oleh adanya refocusing anggaran," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Rabu (21/4/2021).

Menurut Ismardi Ilyas, pada akhir Maret 2021 Pemko Pekanbaru sudah merampungkan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Sementara itu, dibutuhkan Pergub sebagai dasar Dinas Pendidikan untuk mengajukan pembayaran Insentif guru bantu tersebut.

"Waktu itu Pergubnya belum terbit sebagai syarat pengajuan pembayaran insentif para guru bantu itu. Pergub baru kita terima akhir Bulan Maret 2021," kata Ismardi, Senin (19/4/2021).

Ismardi mengatakan bahwa soal keterlambatan pembayaran insentif itu sudah disampaikan kepada perwakilan guru bantu.

"Uangnya bukan sama kita tapi di provinsi. Tentu harus dimintakan dulu dengan berbagai proses. Jadi bersabarlah dulu, kita tunggu tuntas refocusing langsung kami ajukan," katanya.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada Pemprov melalui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Masrul Kasmy, Pemprov memang belum mencairkan dana tersebut. Namun, kata Masrul, alasannya adalah persoalan data dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum diberikan kepada Pemprov.

"Makanya sudah kita minta Dinas Pendidikan Kabupaten Kota untuk melakukan percepatan penyampaian data guru bantu. Karena transfer Bankeu itu sangat bersyarat dengan data keabsahan guru-guru bantu," kata Masrul, Rabu (21/4/2021).

Persoalan keabsahan data tersebut, lanjutnya, menjadi kelemahan dalam mendistribusikan Bankeu pendidikan.

"Inilah kelemahan kita pada data. Nanti setelah di ujung-ujung disalahkan pemerintah provinsi. Padahal untuk transfer Bankeu itu kita butuh data yang harus disiapkan Kabupaten Kota," katanya.**/ye