Mengering Tiap Tahun, Kondisi Danau Tiberias Dikaitkan dengan Kiamat
Minggu, 26-07-2020 - 09:10:26 WIB
TERKAIT:
   
 

PALESTINA - Danau Tiberias yang terletak dekat Dataran Tinggi Golan adalah danau air tawar terbesar di Palestina. Istimewa danau ini karena keberadaannya mempunyai kedudukan tersendiri dalam kepercayaan tiga agama, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam.

Menurut Islam, Danau Tiberias yang mempunyai beragam sebutan yaitu Danau Galilea  Danau Genesaret, Danau Kineret, dan Danau Kinerot  ini dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat yaitu munculnya Dajjal dan kelak akan meminum air dari danau ini hingga habis.

Berbeda dengan umat Islam, agama Kristen dan Yahudi mempunyai kepercayaan sendiri terhadap Danau Tiberias. Dilansir dari laman kumparan.com, danau ini adalah tempat di mana Yesus menunjukkan mukjizat berjalan di atas air dan menjaring ikan yang banyak dari dalam perairan tersebut. Di sekitaran danau ini pula, tepatnya di Tabgha, dengan mukjizatnya Yesus dapat memberikan makanan bagi lima ribu orang.

Selain itu, umat Kristen dan Yahudi mempercayai jika 60 km dari Danau Tiberias yaitu kota nelayan merupakan tempat Yesus memutuskan untuk tinggal. Hal ini sudah dijelaskan dalam Injil dari Nazareth hingga Kapernaum. Lalu, sekitar 15 menit dari Danau Tiberias, umat Kristen dan Yahudi juga mempercayai Yardenit, Sungai Jordan merupakan tempat Yesus dibaptis.

Dalam Hadist

Diriwayatkan hadits sahih yang cukup panjang dari Nawwas bin Sam’an RA disebutkan: "Setelah itu Nabi Isa putera Maryam didatangi oleh sekumpulan orang yang dilindungi Allah SWT dari Dajjal, lalu ia mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka mengenai derajat yang akan mereka peroleh di surga."

Di saat seperti itu, Allah mewahyukan kepada Nabi Isa yang artinya: "Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh seorang pun dari manusia. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku ke sebuah bukit. Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi." (QS. Al Anbiya: 96).

"Rombongan pertama dari mereka melewati Danau Tiberias, lalu meminum semua airnya, kemudian rombongan yang terakhir mereka lewat dan berkata, “Di tempat ini dahulu ada air.” Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar sekarang ini.

Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung (mengandung ulat) -seperti yang melanda hewan ternak- yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya seorang jiwa.” (HR Muslim).

Hadits ini menguatkan hadits lain yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais tentang kisah mengeringnya air Danau Tiberias.   

Tentu saja polemik bermunculan menyusul surutnya air Danau Tiberias yang terjadi hampir tiap tahun. Tahun 2017 air di danau menurun hingga 212 meter di bawah permukaan laut. Angka ini hanya sedikit di atas nilai batas bahaya yang mencapai 213 meter di bawah permukaan laut.

Pada 2018 kembali jagad media sosial dihebohkan dengan menyusutnya Danau Tiberias hingga tampak pulau kecil di tengah-tengah danau. Setiap hari susut satu centimeter. Sejumlah akun warganet di Timur Tengah pun mengaitkan surutnya Danau Tiberias itu dengan tanda semakin dekatnya kiamat.

Tetapi para ahli mengatakan, penyusutan ini diawali oleh pertumbuhan populasi di Israel, Palestina dan juga Yordania yang semakin hari semakin bertambah. Mereka setiap hari mengonsumsi air danau untuk kehidupan dan juga kebutuhan pertanian.

Michael L. Wine Dkk dari Ben-Gurion University yang melakukan penelitian mengapa air Danau Tiberias cepat menyusut mengiyakan pernyataan di atas. Pasalnya, di sana banyak terjadi sodetan sungai yang mengarah ke danau dipakai untuk ladang pertanian. Selain itu, terdapat penyerapan air ke dalam tanah, dan juga adanya pencemaran karena alokasi dan distribusi air untuk keperluan rumah tangga, seperti mandi, cuci dan kakus.

Secara terpisah, mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah meyakinkan bahwa mengeringnya Danau Tiberias adalah bagian dari tanda-tanda kiamat, hanya saja bahwa kapan kiamat sendiri itu terjadi tida bisa dipastikan begitu saja hanya dengan menyusutnya Danau Tiberias.

Mengutip pendapat Imam Muslim, bahwa sejatinya peristiwa itu terjadi  justru ketika Dajjal dan Ya’juj Ma’juj keluar kelak pada akhir zaman, tidak pada waktu sekarang.**/berbagai sumber




 
Berita Lainnya :
  • Mengering Tiap Tahun, Kondisi Danau Tiberias Dikaitkan dengan Kiamat
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved