PEKANBARU - Sungguh malang nasib seorang ibu dan dua anaknya, nasabah Bank Riau Kepri. Tiba-tiba uang dalam tabungan mereka Rp 1,3 Miliar raib begitu saja, padahal mereka tak pernah menariknya.

Karban pertama sang ibu yang bernama Rosmaniar mengalami kerugian Rp 1.215.303.076. Anaknya Hothasari Nasution Rp 133.050.000, dan anak satu lagi Hasimah dengan kerugian mencapai RP. 41.995.000.

Ternyata pelakunya adalah orang dalam, NH (37) saat kejadian menjabat Teller BRK dan AS (42) Head Teller (Pemimpin Seksi Pelayanan) di BRK Pasir Pangaraian, Rokan Hulu.

Hal ini terungkap dalam konferensi pers yang digelar Polda Riau, Selasa (30/3/2021) sore, terkait kasus ini.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto didampingi Kasubdit II Diteskrimsus Kompol Teddy Ardian, mengatakan, kejahatan yang mereka lakukan dimulai sejak tahun 2012 hingga Maret 2021.

Sunarto mengatakan, kasus ini terungkap pada 31 Desember 2015, saat korban Hothasari mendatangi kantor BRK Cabang Pasir Pangaraian, Rokan Hulu (Rohul), Riau, hendak mencetak buku rekening ibunya, Rosmaniar.

Dia kaget melihat hasil print out rekening ibunya yang hanya tersisa Rp 9.792.044,- Padahal rekening terakhir per 13 Januari 2015, saldonya masih Rp 1.230.900.966,-

“Nasabah atas nama Hajjah Rosmaniar ini mengaku tidak pernah melakukan penarikan dana,” kata Sunarto.Tetapi, dalam catatan pihak bank terdapat 135 kali penarikan secara manual dengan 135 lembar slip transaksi asli dari 19 Januari 2012 sampai dengan 18 Februari 2015.

Kejadian yang sama dialami korban Hothasari Nasution dan Hasimah dengan kerugian yang berbeda.Dari penyelidikan, diduga tersangka NH memalsukan tanda tangan para korban. Aksinya ini berjalan mulus berkat bantuan kode akses yang diberikan tersangka AS, Head Teller BRK Cabang Pasir Pangaraian.

Polda Riau masih mendalami kasus ini, terutama adanya penambahan tersangka dan nasabah lain yang menjadi korban.**/zi